Rupiah Diperkirakan Melemah, Pasar Nantikan Pengumuman Suku Bunga BI
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini, Rabu (20/8). Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah saat ini karena dipengaruhi faktor domestik dan global.
“Dari domestik, investor menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Rabu (20/8).
Lukman memproyeksikan rupiah pada hari ini akan berada di level Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS. Sementara dari faktor global, rupiah akan melemah karena dolar AS yang menguat oleh antisipasi pidato hawkish Ketua The Fed Jerome Powell sepekan ini.
“Langkah S&P yang mempertahankan rating kredit AS juga mendukung penguatan dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.315 per dolar AS. Level ini turun 69,5 poin atau melemah 0,43% dari penutupan sebelumnya.
Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana melihat masih ada peluang penguatan rupiah hari ini. “Kemungkinan terapresiasi tipis ke level Rp 16.180 per dolar AS hingga Rp 16.280 per dolar AS,” kata Fikri.
Fikri menjelaskan, pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Truth Social agar Powell segera menurunkan suku bunga juga mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Pernyataan Trump memperburuk pasar perumahan di Amerika Serikat.
Selain itu, pasar juga menantikan hasil pengumuman RDG Bank Indonesia. “Kemungkinan BI yang mempertahankan BI-Rate di angka 5,25%,” ujar Fikri.
