The Fed Turunkan Suku Bunga, Isyaratkan Pemangkasan Lanjutan Tahun Ini

Tia Dwitiani Komalasari
18 September 2025, 06:19
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), memangkas suku bunga 25 basis poin ke level 4-4,25% pada Rabu (18/9) waktu setempat. The Fed mengisyaratkan bahwa pemangkasan bunga akan dilakukan dua kali lagi tahun ini.

The Fed juga mengindikasikan akan terus menurunkan biaya pinjaman hingga akhir tahun ini, seiring para pembuat kebijakan menanggapi kekhawatiran tentang melemahnya pasar tenaga kerja. Langkah ini mendapat dukungan dari sebagian besar pejabat bank sentral yang ditunjuk Presiden Donald Trump.

Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa langkah penurunan suku bunga merupakan upaya manajemen risiko. Namun, ia tidak merasa perlu untuk bergerak cepat dalam hal suku bunga.

Chief Investmen Officer dari Angeles Investments, Michael Rosen, mengatakan Powell meredam sebagian antusiasme awal di pasar untuk jalur pelonggaran moneter yang lebih agresif. Ia mencatat pelemahan di pasar tenaga kerja, tetapi tetap mempertahankan pemangkasan yang lebih besar untuk kondisi yang lebih serius yang tidak terjadi saat ini

"The Fed juga menaikkan proyeksi inflasinya, menyoroti keseimbangan yang rumit antara menetapkan kebijakan moneter untuk mengimbangi pasar tenaga kerja yang melemah dengan menurunkan inflasi," ujarnya dikutip dari Reuters, Kamis (18/9).

Dia mengatakan, kebijakan The Fed tidak mengubah pemikiran perusahaannya tentang cara memposisikan portofolio. Menurut dia, ekonomi AS sedang mengalami stagnasi ringan dengan pertumbuhan yang sedikit lebih lambat, sebagian karena kebijakan perdagangan dan imigrasi yang restriktif, dan inflasi yang stagnan di kisaran 3%.

"Ini jauh dari stagnasi tahun 1970-an, tetapi pada dasarnya menunjukkan prospek imbal hasil saham dan obligasi yang lebih konservatif," ujar Rosen dikutip dari Reuters, Kamis (18/9).

Ekonomi Utama AS dari Morgan Stanley, Michael Gapen, mengatakan The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai perkiraan, dan mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut akan dilakukan. Itu artinya, The Fed memandang risiko penurunan lapangan kerja telah meningkat. Dia menyetujui pemangkasan sebesar 25 basis poin hari ini dan pemangkasan sebesar 75 basis poin pada akhir tahun.

"Prakiraan yang diperbarui menunjukkan bahwa inflasi kemungkinan akan terus berada di atas 2,0% dan untuk jangka waktu yang lebih lama: inflasi PCE direvisi lebih tinggi menjadi 2,6% pada tahun 2026 dari 2,4%. Secara keseluruhan, ini merupakan sinyal dovish," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...