Sebut Dirinya Ekonom Setengah Dukun, Purbaya Sempat Ramal Pergantian Kekuasaan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut dirinya sebagai ekonom setengah dukun. Hal ini terkait kisahnya sesaat sebelum ditunjuk sebagai menteri keuangan. 

Kala itu, Purbaya sempat mengungkapkan prediksinya kepada Presiden Prabowo Subianto. “Hitungan saya sebagai ekonom dan setengah dukun, Februari tahun depan akan terjadi pergantian kekuasaan yang cost-nya buat masyarakat kita mahal,” kata Purbaya saat menghadiri Acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Kamis (9/10).

Ramalannya itu langsung direspons oleh Prabowo. Purbaya lalu ditunjuk menjadi Menteri Keuangan. “Itu disadari oleh presiden yang sekarang, Presiden Prabowo. Makanya saya dimasukin (menjadi menteri Prabowo), ayo lo betulin,” ujar Purbaya.

Ia juga sempat menyinggung soal aksi demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus 2025. Menurut dia, aksi protes terjadi karena dampak perekonomian yang melambat secara signifikan. “Waktu ekonomi lambat, rakyat susah. Turunlah demo besar-besaran,” kata Purbaya.

Aksi demonstrasi yang meluas juga menjadi ancaman yang serius jika tidak ada perubahan arah kebijakan ekonomi. “Kalau tidak mengubah arah kebijakan ekonomi pada waktu itu atau sekarang, kita akan terus mengalami demo dari minggu ke minggu semakin lama semakin parah,” ujar Purbaya.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 memang tercatat positif tembus 5,12% secara tahunan. Ini ditopang kinerja ekspor Indonesia hingga konsumsi.

Namun, pada kuartal I 2025 disaat ada momen Ramadan, ekonomi RI melambat. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode itu hannya 4,87%. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11% dan jauh dari target pemerintah tahun ini sebesar 5,2%. 

BPS mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh melambat sebesar 4,89% pada kuartal I 2025 meski didorong oleh momen Ramadan dan Idulfitri.

Perlambatan pertumbuhan juga terjadi pada produk modal tetap bruto atau PMTB yang tercatat turun dari 3,78% menjadi 2,12%. Adapun pertumbuhan PMTB yang masih terjadi didorong oleh komponen mesin dan perlengkapan, serta kendaraan.