Ringgit Malaysia Kian Perkasa, Capai Level Tertinggi di Tengah Optimisme Pasar
Nilai tukar ringgit Malaysia menguat ke posisi tertinggi dalam lebih dari satu tahun pada Rabu (12/11), didorong oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan arus masuk dana asing ke pasar obligasi.
Ringgit tercatat naik 0,3% terhadap dolar AS ke posisi RM4,118 per dolar, level tertinggi sejak 30 September 2025. Mata uang tersebut mencatatkan reli tujuh hari beruntun, terpanjang sejak Agustus 2023, dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia tahun ini, dengan penguatan sekitar 8%.
Analis senior MUFG Michael Wan mengatakan penguatan ringgit didorong oleh kesepakatan dagang baru dengan Amerika Serikat serta implementasi reformasi struktural dan fiskal di dalam negeri.
“Kesepakatan dagang dengan AS dan reformasi ekonomi membantu memperkuat ringgit,” ujar Wan seperti dikutip The Star, Rabu (12/11).
Analis Maybank dalam catatannya menambahkan bahwa arus masuk investasi ke obligasi Malaysia yang didukung prospek ekonomi solid juga menopang penguatan mata uang tersebut.
Survei Reuters menunjukkan ekonomi Malaysia tumbuh pada laju tercepat dalam satu tahun pada kuartal III 2025, didorong pemulihan sektor utama dan permintaan rumah tangga yang stabil.
Pasar Asia Kompak Menguat
Bursa saham Asia secara umum bergerak positif di tengah optimisme bahwa Kongres Amerika Serikat akan segera mengakhiri penutupan pemerintahan federal.
Indeks saham MSCI Emerging Markets Asia, yang didominasi Korea Selatan dan Taiwan, naik 0,5%. Di Taiwan, indeks acuan naik lebih dari 1%, dipimpin oleh TSMC yang menguat 1,4%. Di Singapura, indeks FTSE Straits Times mencapai rekor baru di level 4.556,65 poin, didorong oleh saham bank OCBC dan United Overseas Bank.
Namun tidak semua pasar bergerak naik. Saham di Kuala Lumpur dan Bangkok masing-masing turun 0,3% dan 0,7%. Sebaliknya, bursa Filipina melonjak 1,6% dan mencatatkan sesi terbaiknya dalam lebih dari sebulan.
Di Indonesia, IHSG naik 0,4% dan kembali diperdagangkan di atas level 8.400 poin setelah sempat melemah dalam dua sesi sebelumnya. Saham perbankan besar seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) masing-masing naik hingga 1%.
