Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas, Pasar Antisipasi Keputusan RDG BI
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah akan cenderung berkonsolidasi pada perdagangan hari ini, dengan potensi penguatan terbatas terhadap dolar AS.
“Ini didukung oleh pulihnya sentimen di pasar, namun tertekan oleh pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Bank Sentral AS (The Fed),” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (17/11).
Ia menambahkan, investor juga memilih bersikap wait and see menjelang dua agenda penting pekan ini, yakni Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan rilis neraca transaksi berjalan kuartal III 2025.
“Dengan adanya faktor ini rupiah akan berada di level Rp 16.650 per dolar AS hingga Rp 16.750 per dolar AS,” kata dia.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada Rp 16.713 per dolar AS, melemah enam poin atau 0,04% dari penutupan sebelumnya.
Rupiah Masih Bergerak Fluktuatif
Sementara itu, pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah masih akan bergerak fluktuatif sepanjang hari. Ia memperkirakan mata uang Garuda berpotensi ditutup melemah pada kisaran Rp 16.700–Rp 16.740 per dolar AS.
Menurut Ibrahim, fokus pasar saat ini tertuju pada data ekonomi Amerika Serikat yang sebelumnya tertunda akibat penutupan pemerintahan terlama dalam sejarah, sejak 1 Oktober 2025. Pemerintahan AS kembali beroperasi setelah Presiden Donald Trump menandatangani paket pendanaan sementara yang berlaku hingga 30 Januari 2026.
“Kembalinya data ekonomi ini diperkirakan dapat mempertajam ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Desember 2025,” kata Ibrahim.
Ia menambahkan, sentimen global juga masih positif untuk emas, yang menurutnya tetap berada dalam tren bullish didukung kombinasi faktor makro dan teknikal.
