Purbaya Sebut Rekor IHSG Jadi Pertanda Ekonomi Menguat, Singgung Dana Rp 200 T

Rahayu Subekti
27 November 2025, 13:49
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/11).
Katadata/Rahayu Subekti
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan rekor baru kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 8.602 memberi sinyal ekonomi mulai menguat. Ia mengatakan kebijakan yang berkesinambungan bisa memberikan prospek ekonomi yang semakin positif.

“Pasar saham akan semakin kuat dan pelan-pelan investor jangka panjang akan masuk,” kata Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (27/11).

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia kemarin (26/11), volume transaksi perdagangan sepanjang mencapai 53,86 miliar saham dan frekuensi sebanyak 2,70 juta kali. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp 15.741 triliun dengan total nilai transaksi siang ini sebesar Rp 26,67 triliun. Sebanyak 293 saham menguat, 365 saham terkoreksi dan 149 saham tidak bergerak.

Kinerja positif IHSG ini juga ditambah dengan keyakinan masyarakat terhadap pemerintah dan ekonomi ke depan juga membaik. Purbaya menyebut ekonomi yang melambat pada Juni hingga September menggambarkan ketidakpuasan masyarakat.

“Ada ketidakpuasan masyarakat ke kita semua, sehingga gampang sekali mereka turun ke jalan (melakukan aksi demo)” ujarnya.

Purbaya yakin langkah pemerintah menempatkan dana Rp 200 triliun di perbankan juga memicu optimisme pertumbuhan ekonomi. Langkah tersebut mampu menciptakan momentum pertumbuhan ekonomi yang baru sehingga membuat masyarakat kembali puas dan yakin kepada pemerintah.

Untuk itu, Purbaya menegaskan semua pihak perlu menjaga momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi. Ia yakin ke depan pertumbuhan ekonomi RI bisa lebih tinggi.

“Ketika masyarakat puas ke pemerintah seperti sekarang, harusnya demo akan lebih sedikit kedepan. Pemerintah bersama DPR tentunya bisa fokuskan ciptakan pertumbuhan lebih cepat dan fokus jalankan program yang telah disetujui,” ujar Purbaya.

Serapan Rp 200 Triliun Dorong Sektor Riil

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengatakan saat ini realisasi penempatan dana di perbankan mencapai Rp 167,6 triliun per 22 Oktober 2025 . “Ini 84% dari yang ditempatkan tersebut,” kata Febrio dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (17/11).

Febrio optimistis dana pemerintah yang terserap bisa membantu pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal IV 2025. Ia menilai jumlah yang terserap sudah cukup besar, padahal baru lima minggu sejak dana itu digunakan.

Febrio menjelaskan bahwa dana tersebut disalurkan kepada masyarakat dan pelaku usaha, sehingga berdampak pada sektor riil. Penyaluran ini juga mencakup usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang berkontribusi mendorong konsumsi sekaligus investasi.

“Dalam jangka pendek bisa cukup signifikan datanya, investasi kita dorong untuk meningkat, konsumsi meningkat sehingga sektor riilnya juga bergerak,” kata Febrio.

Ia meyakini langkah pemerintah ini akan mendorong keberlanjutan usaha di berbagai sektor, karena dana dari kas negara disalurkan melalui kredit.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...