KIC: Kelas Menengah RI Menyusut, Ada Pola Baru Saat Memilih Produk
Katadata Insight Center (KIC) melihat terjadinya perubahan pola konsumsi, terutama dalam memilih produk. Hal ini terjadi di tengah penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir yang juga diiringi meningkatnya jumlah masyarakat calon kelas menengah atau aspiring middle class.
Eksekutif Director of Katadata Insight Center, Fakhridho Susilo mengatakan, perubahan ini perlu menjadi perhatian khusus sebab berdampak besar bagi Indonesia. “Karena perubahan demografi sangat memengaruhi ekonomi, pasar, ruang gerak dari perekonomian dan pertumbuhan Indonesia,” kata Fakhridho dalam acara Trendmaker Summit 2025, Bali, Jumat (28/11).
Meski menurun, dia menyebut kelompok masyarakat menengah ini justru membentuk pola yang lebih resilien atau mampu beradaptasi dengan kondisi. Dalam hal ini yang dibahas berkaitan dengan produk.
Kelas menengah saat ini mulai menggeser fokus mereka, dari yang awalnya hanya mengacu pada harga barang saat ini berpindah menjadi nilai produk dengan daya tahan yang bagus, kekuatan, dan kualitas.
“Mereka juga berfokus pada produk yang bisa memberikan manfaat lebih. Nilai produk lebih dijunjung tinggi, dibandingkan harga yang murah. Meskipun harga masih masuk pertimbangan yang kesekian,” ujarnya.
Dia menyebut kelas menengah saat ini juga berfokus pada transparansi, kejujuran penjual dalam menyampaikan informasi, kepedulian terhadap masalah sosial, serta mendukung produk-produk yang dihasilkan UMKM.
Dia juga mengatakan bahkan masyarakat menengah saat ini juga peduli terhadap lingkungan hidup dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam cara yang sederhana.
“Misalnya membawa botol minum sendiri, memisahkan sampah, menggunakan transportasi umum,” ujarnya.
