Bank Dunia mendorong investasi di sektor manufaktur bernilai tinggi untuk mendorong kenaikan lapangan kerja berkualitas dan kelas menengah di Indonesia.
Riset dari Ideas memperlihatkan bahwa penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia berimbas pada potensi penurunan nilai ekonomi kurban di 2025, dengan penduduk yang berkurban diproyeksikan berkurang
Jelang Lebaran 2025, konsumsi rumah tangga menurun drastis, dipicu oleh PHK massal di industri manufaktur dan perlambatan pertumbuhan upah, menurut studi dari CORE Indonesia.
Penurunan daya beli masyarakat Indonesia terjadi karena porsi kelas menengah turun drastis, berdampak pada penurunan impor barang konsumsi dan kontraksi penjualan eceran.
Survei dari Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan kelas menengah di Indonesia optimistis bahwa kebijakan pemerintah akan membantu peluang peningkatan pendapatan.
Survei Katadata Insight Center menemukan bahwa 7 dari 10 warga kelas menengah di Indonesia pernah mengalami defisit finansial dan harus menggunakan tabungan untuk menambal kebutuhan.
Survei KIC mencatat, kelas menengah menunjukkan perilaku keuangan yang positif. Mereka memilih bertahan hidup dari tabungan dan menjalani pekerjaan sampingan.