Pantang Menyerah Pekerja Pertamina di Tengah Risiko Pengeboran
Suara azan magrib terdengar di antara bising mesin pompa penyedot lumpur dan dentuman mesin bor di sumur minyak lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP, Subang, Jawa Barat. Sore itu, para pekerja PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak perusahaan PT Pertamina, bergegas menuju ruang rapat di antara deretan kontainer tempat tinggal sementara saat masa pengeboran. Selain pergantian jam kerja, mengulas permasalahan yang dihadapi dalam proses pengeboran. Dengan yel-yel penuh semangat, mereka awali pengeboran yang akan berlanjut pada malam itu.
Pengeboran yang ditargetkan sedalam 3.350 meter ini menggunakan rig cyber-55 berkekuatan 1500hp (horse power). Rig dikontrol secara akurat dengan sistem komputer, yang bisa mengawasi semua peralatan, ditopang lima mesin genset berkekuatan 600 volt. Ini satu dari 10 rig cyber yang dimiliki PDSI.
Setelah pergantian shift kerja, para pekerja langsung menempati pos masing-masing dari pukul tujuh malam hingga tujuh pagi. Pekerjaan dimulai dengan memasukkan mata bor untuk membawa lumpur guna mengikis lapisan batuan di bumi, melapisi dinding sumur dengan semen agar tidak runtuh saat mata bor dan pipa dimasukkan ke dalam sumur mencari sampel lapisan batuan untuk dianalisa dan dievaluasi.
Tak peduli percikan oli dan lumpur mengenai muka saat hujan turun, mereka terus berjibaku mengebor hingga kedalaman tertentu. Ada risiko ledakan akibat tekanan lumpur dan gas yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Proses pengeboran yang rumit pun teratasi dengan kerja sama pekerja di atas lantai sumur.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
PDSI merupakan anak perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang telah beroperasi selama lebih dari delapan tahun. Perusahaan ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi pengeboran minyak dan gas bumi, serta panas bumi.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Project Manager PDSI Jawa - KTI (Kawasan Timur Indonesia), Komedi menyampaikan, 'dari total 10 rig cyber milik PDSI, semuanya tidak pernah berhenti untuk menggarap berbagai proyek eksplorasi. Saat ini ada 4 unit dioperasikan di Pulau Jawa, 3 untuk proyek Geothermal, dan 3 unit di Aceh,”jelasnya. Sebelumnya rig cyber juga pernah dioperasikan di Kalimantan baik untuk keperluan eksplorasi di lingkungan bisnis Pertamina maupun di Kontraktor Kontrak Kerjasama lainnya (KKKS) yang ada di Indonesia.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Hasil pengeboran kembali ke dalam sumur mencari sampel lapisan batuan, dilakukan untuk dianalisa dan dievaluasi di Rig Jatiasri-9, Subang, Jawa Barat, Kamis (1/2).
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) saat ini tengah menggarap salah satu lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP, dengan mengoperasikan salah satu Rig Cyber - 55.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Pekerja memeriksa kolam lumpur yang akan dialirkan kembali ke dalam sumur di Rig Cyber Jatiasri-9, Subang, Jawa Barat, Kamis (1/2).
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Rig buatan Amerika tersebut, menjadi primadona pengeboran, karena memiliki berbagai keunggulan. Antara lain pengoperasiannya menggunakan sistem pengoperasian dengan layar sentuh/ touchscreen, dimana satu monitor bisa mengontrol semua peralatan yang ada, bisa memberikan informasi berdasarkan aktivitas pengeboran yang dilakukan dengan sistem alarm dan warning. Rig cyber memiliki sistem pengaturan yang maksimal, cukup dioperasikan satu orang dengan dukungan 5 mesin genset berkekuatan 600 volt.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Seorang pekerja menghubungi keluarganya saat jam istirahat di lorong kontainer di Rig Jatiasri-9, Subang, Jawa Barat, Kamis (1/2).
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Banyaknya permintaan pengeboran menggunakan rig cyber, rencananya PDSI pada tahun 2018 ini akan kembali melakukan pengadaan 6 rig cyber, yakni 3 unit berbekuatan 1500HP dan 3 unit berkekuatan 1000HP, Rig Cyber akan sangat diperlukan bagi , dimana lebih safety dengan meminimalisir risiko.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sejumlah pekerja menunaikan Salat Magrib di dalam kontainer di Rig Jatiasri-9, Subang, Jawa Barat, Kamis (1/2).
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Aktifitas pengeboran hingga kedalaman tertentu, bagi para petugas PT PDSI mempunyai resiko ledakan akibat tekanan lumpur dan gas yang bisa terjadi sewaktu-waktu, pada Rig Cyber Jatiasri-9, Subang, Jawa Barat, Kamis (1/2).