Berburu Pernak-pernik Natal di Pasar Legendaris Asemka
Natal tinggal dua pekan lagi. Dan seperti tahun-tahun lalu, Asemka mulai diserbu masyarakat yang ingin mencari pernak-pernik untuk merayakan hari besar Nasrani tersebut. Kemarin, suasana ini mulai terasa di kawasan yang tak jauh dari Kota Tua, Jakarta itu.
Asemka terkenal dengan pernak-pernik natal, yang dijual pedagang dengan harga terjangkau. Barang yang diburu seperti replika pohon cemara, lampu hias, dan ornamen natal lainnya untuk menyambut hari kelahiran Isa Al-Masih. Harga yang ditawarkan pun bervariasi namun juga terjangkau oleh pembeli.
Ada pula banner ucapan selamat Natal dan tahun baru. “Kami menjual pohon Natal mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 4 juta, tergantung besar dan kecilnya ukuran,” kata seorang pedagang di sana. “Usianya bisa lima sampai tujuh tahun. Saya tidak bisa memprediksi jumlah pembelian setiap tahunnya.”
Sejak masa lalu, Asemka memang selalu menjadi magnet bagi warga Ibu Kota dan sekitarnya. Pada era Belanda, pasar legendaris ini bagian dari kawasan pecinaan di Batavia ketika kominitas Tionghoa datang dan menempati wilayah Kali Besar. Karena itu, sebagian besar pertokoan di sana masih berupa bangunan tua.
Walau mulai banjir pengunjung, beberapa pedagang mengeluh saat ini tak seramai dahulu. Rupanya, menurut mereka, perkembangan teknologi digital turut berandil memangkas transaksi di sana. Sebagian masyarakat beralih membeli pernak-pernik Natal secara elektronik melalui beragam aplikasi e-commerce.
(Baca: Transaksi Shopee Mencapai Rp 39,4 Triliun Sepanjang Kuartal III 2018)