Foto: Ketika India Dikoyak Gelombang Kedua Covid-19
Malam di Sungai Gangga, India, dua pekan terakhir begitu berbeda. Di beberapa sudut, api berkobar di pinggir sungai suci itu. Pembakaran jenazah di atas tumpukan kayu yang membara berulang dilakukan atas mereka yang meninggal lantaran dirajam virus corona.
India sedang dilanda gelombang kedua penyakit Covid-19. Kasus positif virus corona sempat mencapai tertinggi di dunia hingga 332.000 orang per hari. Hingga kini sudah lebih dari 16 juta penduduk di sana yang diserang pagebluk tersebut, kedua tertinggi setelah Amerika Serikat.
India juga mencatat angka kematian harian tertinggi dalam 24 jam di akhir pekan kemarin, dengan lebih 2.200 orang meninggal. Total kematian akibat pandemi ini mencapai 186.920 jiwa.
Fasiltias kesehatan di sana kewalahan. Banyak rumah sakit tak lagi mampu menampung para pasien. Pasokan oksigen merupakan salah satu masalah besar. Sejumlah rumah sakit di Ibu Kota Delhi mulai kehabisan oksigen pada Kamis (22/04).
Karantina diberlakukan selama satu minggu kemarin di Delhi. Kantor pemerintah dan layanan penting, seperti rumah sakit, apotek, dan toko grosir, dibuka selama karantina, yang dimulai pada Senin (19/04) malam. Kota itu ini pun memberlakukan jam malam pada akhir pekan.
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghentikan pemberian visa bagi warga negara asing (WNA) yang pernah tinggal atau mengunjungi wilayah India dalam 14 hari terakhir. Sebuah upaya penting guna mencegah penyebaran Covid-19, seperti juga yang dilakukan sejumlah negara lain.
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/AWW/dj
Adnan Abidi REFILE - CORRECTING INFORMATION Seorang anggota keluarga memakai alat pelindung diri (APD) di sebelah jenazah seorang wanita, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19) sebelum dikremasi, di krematorium, New Delhi, India, Sabtu (24/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/dj
Danish Siddiqui Manoj Kumar duduk di sebelah ibunya Vidhya Devi, yang menderita kesulitan bernapas ketika menerima bantuan oksigen secara gratis di dalam mobilnya d Gurudwara (kuil Sikh), saat mewabahnya virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, India, Sabtu (24/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/dj
Danish Siddiqui Seorang pria dengan masalah pernapasan menerima bantuan oksigen secara gratis di mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, India, Sabtu (24/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/dj
Danish Siddiqui Seseorang dengan masalah pernapasan menerima bantuan oksigen secara gratis di dalam mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), saat mewabahnya virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, India, Sabtu (24/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/dj
Danish Siddiqui Manoj Kumar duduk di sebelah ibunya, Vidhya Devi, yang mengalami kesulitan bernafas saat mendapatkan bantuan oksigen secara gratis di mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), ditengah penyebaran virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, India, Sabtu (24/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/WSJ/cf
Adnan Abidi Seorang warga berjalan melewati api pemakaman dari mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19) di sebuah krematorium di New Delhi, India, Sabtu (24/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/hp/cf
Danish Siddiqui Anggota keluarga berduka setelah Shayam Narayan dinyatakan meninggal dunia di luar bangsal penyakit virus korona (COVID-19) di rumah sakit Guru Teg Bahadur, di tengah penyebaran penyakit tersebut di New Delhi, India, Jumat (23/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/WSJ/sa.
Adnan Abidi
Orang-orang menurunkan tubuh seorang pria yang meninggal karena penyakit virus corona (COVID-19) ke dalam kuburan, t pemakamannya di sebuah pemakaman di New Delhi, India, Jumat (23/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/WSJ/sa.
Danish Siddiqui
Seorang pria berjalan melewati pembakaran tumpukan kayu pemakaman orang, yang meninggal karena penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/WSJ/sa.
Adnan Abidi
Seorang pasien yang mengenakan masker oksigen, duduk di luar Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan (LNJP), ah u fasilitas terbe di India untuk pasien penyakit virus corona (COVID-19) a, di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/FOC/dj
Danish Siddiqui Kremasi masal korban tewas akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), terlihat di sebuah lapangan krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021). Gambar diambil menggunakan drone.
ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave/AWW/sa.
Amit Dave Seorang pasien dengan gangguan pernapa berbaring di dalam mobil bil menunggu untuk masuk rumah it COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/WSJ/dj
Adnan Abidi
/WSJ/ Kerabat memakai alat pelindung diri (APD) saat menghadiri pemakaman seorang pria, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/hp/cf
Adnan Abidi Para pekerja migran tiba di sebuah stasiun bus untuk naik bus kembali ke desa mereka setelah pemerintah Delhi memerintahkan 'penguncian' enam hari untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Ghaziabad di pinggiran kota New Delhi, India, Senin (19/4/2021).