Keluh Warga Cikarang, Bergantung dengan Air Kali yang Tercemar Limbah Indutsri Show
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Muhammad Zaenuddin
10 September 2021, 06:30

Foto: Nasib Warga Bekasi Terjepit Air Limbah Industri

Limbah industri kerap menimbulkan aroma tak sedap, menyengat, dan warna gelap di sungai. Ini seperti yang terlihat di Desa Karang Anyar, Cikarang. Aliran Kali Cilemahabang yang membelah desa di Kabupaten Bekasi itu berwarna hitam pekat, diduga akibat pembuangan limbah industri yang tak jauh dari tanggul sungai.  Tentu tidak baik memakai air ini untuk kebutuhan manusia.

Namun warga di sana tetap memanfaatkannya. Wana, yang tinggal beberapa tahun di dekat sungai ini, mengatakan terpaksa memanfaatkan air kali yang keruh karena faktor ekonomi. Dia tak mampu membuat sumur. "Begini kehidupan kami. Mau tidak mau harus memakai air kali hitam ini untuk mandi, mencuci pakaian, dan menyiram tanaman," kata Wana, Rabu, 9 September 2021. 

Akibat menggunakan air yang tercemar itu tak sedikit warga yang gatal-gatal hingga mual. "Kulit kena kudis, anaka-anak juga kadang sakit perut tiba-tiba sehabis mandi. Mungkin tertelan saat berenang," ujar perempuan 45 tahun ini yang menetap bersama keluarganya di sana sejak sembilan tahun lalu.

Agar mendapatkan air bersih, warga setempat harus merogoh kocek lebih untuk membeli air isi ulang di gerai-gerai dengan harga kisaran Rp 5.000 per galon. Hal tersebut membuat Wana dan puluhan keluarga lainnya terdesak dan bingung di masa krisis pandemi Covid-19 ini. Kebanyakan warga di sana bekerja sebagai buruh pabrik dan tani yang mendpatakan penghasilan terbatas. 

"Kalau ada rezeki maunya untuk menggali sumur. Cuma, kan harus dalam dan harus lebih besar biayanya. Kalo hanya bergantung pada bantuan air bersih dari BPBD saja, yang datang tak menentu, kami bisa terus-menerus kesulitan air bersih seperti sekarang," Anun, 63, warga lain yang sudah tinggal sejak 1982 ini ikut menimpali.

Menurut Anun, dahulu daerah itu merupakan bentangan sawah. Pengairannya dari Kali Cilemahabang yang masih bersih dan bening. "Mungkin karena banyak pembangunan dan beridirinya pabrik-pabrik membuat aliran kali perlahan menghitam dan menyebabkan banyak penyakit, seperti penyakit kulit," kata Anun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami