Foto: Mal Rongsok Depok, Mengubah Limbah Menjadi Rupiah
Riuh klakson kendaraan yang terjebak kemacetan di Jalan Bungur Raya, Beji, Depok tak memecah konsentrasi pengunjung yang asik memilah barang-barang rongsokan. Pajangan itu dibalut plastik bening, diikat tali, dan dijajarkan bak kelelawar memenuhi langit-langit Mal Rongsok di Depok, Jawa Barat.
Di toko milik Nurcholis Agi, terdapat ribuan jenis barang rongsok, mulai perabotan, elektornik, furnitur, hingga sepeda motor. Dia mendapatkannya dari mengikuti lelang restoran dan perkantoran di Jakarta. Berawal dari hobi, kini Agi meraup untung hingga puluhan juta rupiah dari berjualan limbah perkantoran itu.
Jumlah limbah perkantoran setiap tahun memang terus meningkat. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menunjukkan, limbah eletronik pada Februari sampai Oktober 2020 mencapai 22,6 ton.
Bagi Agi, lautan limbah ini malah menjadi peluang usaha. Dia bisa mengurangi sampah elektronik maupun perkantoran dengan mengolah dan mereparasi kemudian menjualnya. “Dari situ saya mencoba mencari untung dengan memperbaikinya kembali,” kata Agi, Jumat 17 September 2021.
Namun selama pandemi Covid-19, bisnis UMKM terpukul cukup keras, termasuk usaha Agi. Dia pun melakukan berbagai cara agar dapat bertahan, misalnya memaksimalkan penggunaan digital dalam pemasaran.
“Lumayan rugi selama masa pandemi. Karena itu saya menggunakan berbagai macam aplikasi seperti Tokopedia dan Instagram,” ujarnya. “Karena pasarnya tidak hanya dari wilayah sekitar, sudah sampai luar Pulau Jawa, bahkan luar negeri.”
Dengan digitalisasi UMKM, usaha Agi mengalami kemajuan, seperti dalam hal kepraktisan bertransaksi. Apalagi saat pemberlakuan PPKM yang membatasi pergerakan masyarakat. “Pembeli enggan berkunjung langsung dan merasa lebih aman bertransaksi menggunakan aplikasi dari rumah,” kata Agi.
Liony, salah satu pengunjung, mengatakan sengaja datang karena banyak barang-barang unik dan langka tersedia dengan harga miring. “Banyak suku cadang yang langka tapi di sini ada barangnya,” ujar Liony. “Mesti harus bongkar-bongkar tumpukan barang dan banyak debu, kami rela aja sih ngobok-ngobok tumpukkan barang rongsok, Biasanya yang dicari barangnya tersembunyi.”
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja menjaga barang-barang yang digantung di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Selama masa pandemi Covid-19, sekitar 82,9% pelaku UMKM alami penurunan omzet. pemilik Mal Rongsok itu juga mengaku demikian.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung memilah barang bekas yang digantungkan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat limbah eletronik pada periode Februari sampai dengan Oktober 2020 mencapai 22,6 ton atau sebanyak 22.683 kilogram.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Berbagai jenis macam meja dan kursi dijejerkan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat limbah eletronik pada periode Februari sampai dengan Oktober 2020 mencapai 22,6 ton atau sebanyak 22.683 kilogram.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mengemas barang-barang bekas ke dalam plastik kemudian digantungkan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Selama masa pandemi Covid-19, sekitar 82,9% pelaku UMKM alami penurunan omzet. pemilik Mal Rongsok itu juga mengaku demikian.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung memilah barang bekas yang digantungkan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat limbah eletronik pada periode Februari sampai dengan Oktober 2020 mencapai 22,6 ton atau sebanyak 22.683 kilogram.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja mereparasi TV tabung di dalam ruang servis di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021).Untuk mengurangi peningkatan limbah eletronik Nurcholis Agi mengubahanya menjadi barang yang lebih bernilai dan bermanfaat.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung memeriksa kondisi kulkas bekas saat berbelanja di Mal Rongsok, Beji, Depok, Jawa Barat, jumat, (17/9/2021). Terdapat puluhan ribu jenis barang bekas, mulai dari elektronik hingga perabotan dapur dijejerkan di toko loak milik Nurcholis Agi pemilik usaha yang ia mulai dari hobi.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja membuka kulkas berisi makanan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat limbah eletronik pada periode Februari sampai dengan Oktober 2020 mencapai 22,6 ton atau sebanyak 22.683 kilogram.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung memilah barang bekas yang digantungkan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Pengunjug yang datang ke Mal Rongsok tersebut tak hanya datang dari wilayah sekitar, namun hingga ke luar pulau, bahkan negara lain seperti Australia dan Jepang, untuk sekedar mencari barang-barang unik.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung memilah barang bekas yang digantungkan di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Pengunjug yang datang ke Mal Rongsok tersebut tak hanya datang dari wilayah sekitar, namun hingga ke luar pulau, bahkan negara lain seperti Australia dan Jepang, untuk sekedar mencari barang-barang unik.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung melakukan pembayaran menggunakan menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di Mal Rongsok Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat, (17/9/2021). Selama masa pandemi Covid-19, sekitar 82,9% pelaku UMKM alami penurunan omzet. pemilik Mal Rongsok itu juga mengaku demikian.