Banjir Rob Masih Menghantui Warga Pesisir Jakarta Show
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Muhammad Zaenuddin
9 Desember 2021, 10:55

Foto: Banjir Rob Masih Menghantui Warga Pesisir Jakarta

Banjir rob kembali menggenangi sebagian pesisir Jakarta. Seperti sebuah rutinitas, air pasang laut menyapu jauh ke daratan di waktu-waktu tertentu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kemarin mengeluarkan surat peringatan dini akan aktivitas pasang air laut pada fase bulan baru bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi). Akibatnya, curah hujan serta angin berpotensi kencang. 

Dengan peringatan dini banjir pesisir (Rob) di wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati pada dampak dari gelombang tinggi ekstrem dan pasang maksimum air laut di akhir tahun.

Jakarta sebagai ibu kota yang semestinya menjadi contoh baik untuk kota-kota lain, saat ini berupaya melawan krisis iklim yang terus mengintai. Air tanah di Jakarta telah mennurun secara ekstrem. Laju ekstraksi air dan pembangunan yang tinggi mengakibatkan penurunan muka tanah rata-rata 4 inci (10 centimeter) per tahun.

Salah satu cara alami mengatasi abrasi imbas dari banjir rob adalah dengan menanam mangrove. Provinsi DKI Jakarta memiliki Hutan Mangrove seluas seluas 99,82 hektare yang terletak di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Mangrove ini dapat mencegah instrusi air laut kedaratan (abrasi) dan berperan dalam merendam bencana banjir.

Banjir pesisir yang hampir dirasakan setiap tahun oleh warga Jakarta sudah menjadi kado yang harus diterima para warganya. Hampir semua wilayah di Jakarta merupakan daerah rawan banjir, meskipun sudah ada upaya paling mencolok untuk meredamnya melalui program normalisasi sungai dan waduk.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami