[Foto] Potret Pilihan Pekan Ini, Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Sukabumi
Bencana hidrometeorologi yakni banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang memporak-porandakan sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kejadian tersebut diakibatkan oleh hujan deras yang turun sejak Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12) pagi.
Sejumlah rentetan bencana terjadi, salah satunya tanah longsor di Kecamatan Bantargadung yang menyebabkan akses jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tertutup material longsor. Arus lalu lintas dari kedua arah pun terganggu.
Sementara itu bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan 30 rumah rusak ringan dan 10 rusak berat. Mayoritas rumah mengalami kerusakan pada bagian dinding dan lantai pondasi. Hal ini membuat warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan banjir bandang akibat meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Sukabumi dan menggenangi daerah sekitar. Banjir ini menyebabkan beberapa area perkampungan, jalan, serta fasilitas ibadah dan pendidikan terendam air. Jembatan gantung juga terputus.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, bencana hidrometeorologi melanda 291 titik di Kabupaten Sukabumi. Rinciannya, bencana tanah longsor terjadi di 131 titik, banjir 72 titik, angin kencang 24 titik, dan pergerakan tanah 64 titik yang tersebar di 38 kecamatan.
Adapun jumlah warga yang terdampak 3.497 jiwa, mengungsi 1.400 orang, kemudian yang terancam 516 jiwa serta lima orang meninggal. Selanjutnya untuk jumlah rumah yang rusak 589 unit dengan rincian 255 rusak ringan, 123 rusak sedang, dan 211 rusak berat.
Sebagai upaya mempercepat penanganan bencana, mulai dari pendataan bangunan terdampak, evakuasi korban, hingga penyaluran bantuan darurat atau sementara, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status tanggap darurat bencana dalam sepekan hingga Rabu (11/12).
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Seorang warga berjalan melewati genangan air bercampur lumpur saat terjadi tanah longsor di Jalan Raya Pasapen, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024). BPBD Kabupaten Sukabumi mengatakan bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di 27 desa di 20 kecamatan itu dipicu hujan deras yang turun sejak Senin (2/12), mengakibatkan dua tewas akibat tertimbun tanah longsor.
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Seorang warga berjalan melewati genangan air bercampur lumpur saat terjadi tanah longsor di Jalan Raya Pasapen, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024). BPBD Kabupaten Sukabumi mengatakan bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di 27 desa di 20 kecamatan itu dipicu hujan deras yang turun sejak Senin (2/12), mengakibatkan dua tewas akibat tertimbun tanah longsor.
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah pengendara motor dan mobil antre menunggu dibukanya jalan yang terdampak tanah longsor di Jalan Raya Pasapen, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024). BPBD Kabupaten Sukabumi mengatakan bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di 27 desa di 20 kecamatan itu dipicu hujan deras yang turun sejak Senin (2/12), mengakibatkan dua tewas tertimbun tanah longsor.
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah pengendara motor dan mobil antre menunggu dibukanya jalan yang terdampak tanah longsor di Jalan Raya Pasapen, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024). BPBD Kabupaten Sukabumi mengatakan bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di 27 desa di 20 kecamatan itu dipicu hujan deras yang turun sejak Senin (2/12), mengakibatkan dua tewas tertimbun tanah longsor.
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah warga berusaha menarik mobil yang terbawa banjir bandang di Kampung Parungseah, Desa Curug Luhur, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Anak-anak berjalan kaki di lokasi yang terdampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban jiwa meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Seorang warga berdiri di sisa bangunan rumah yang ambruk akibat banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah petugas BPBD dan Tagana Kota Bogor menaikkan bantuan logistik untuk korban bencana alam Sukabumi ke atas mobil di halaman Balaikota Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Pemerintah Kota Bogor mengirimkan sejumlah bantuan logistik untuk korban bencana alam di Kabupaten Sukabumi sekaligus mengirimkan personel BPBD Kota Bogor dan petugas kesehatan untuk membantu di lokasi bencana.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Petugas Tagana Kota Bogor membawa bantuan logistik untuk korban bencana alam Sukabumi di halaman Balaikota Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Pemerintah Kota Bogor mengirimkan sejumlah bantuan logistik untuk korban bencana alam di Kabupaten Sukabumi sekaligus mengirimkan personel BPBD Kota Bogor dan petugas kesehatan untuk membantu di lokasi bencana.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Seorang warga menunjukkan bagian rumah yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Pergerakan tanah yang terjadi pada Selasa (3/12/2024) saat hujan deras dengan intensitas tinggi di kampung tersebut mengakibatkan 30 rumah rusak ringan dan 10 rumah rusak berat sehingga warga dievakuasi ke tempat pengungsian.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Seorang warga menggunakan gawainya didepan rumah yang retak pada bagian lantai dan dindingnya akibat pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Pergerakan tanah yang terjadi pada Selasa (3/12/2024) saat hujan deras dengan intensitas tinggi di kampung tersebut mengakibatkan 30 rumah rusak ringan dan 10 rumah rusak berat sehingga warga dievakuasi ke tempat pengungsian.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Warga duduk di dalam tenda pengungsian di Posko Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat merilis perkembangan data sementara dampak bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi pada Jumat (6/12/2024) tercatat 291 titik kejadian bencana yang tersebar di 38 kecamatan dengan 589 rumah rusak dan total warga terdampak mencapai 1.287 kepala keluarga atau 3.497 jiwa.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Petugas membagikan susu untuk warga di dalam tenda pengungsian di Posko Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat merilis perkembangan data sementara dampak bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi pada Jumat (6/12/2024) tercatat 291 titik kejadian bencana yang tersebar di 38 kecamatan dengan 589 rumah rusak dan total warga terdampak mencapai 1.287 kepala keluarga atau 3.497 jiwa
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) bersama Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (kedua kiri), Camat Cikembar Anna Rudianugraha (kedua kanan), Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan (kiri) dan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto (kanan) berbincang dengan warga saat meninjau lokasi pengungsian korban bencana alam di Posko SDN 2 Tegalpanjang, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Petugas medis memeriksa kesehatan korban bencana alam pergerakan tanah di Posko Kesehatan Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Bidang Dokkes Polda Jabar memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak pergerakan tanah di posko tersebut yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian obat-obatan dan dukungan psikologis untuk mengurangi trauma akibat bencana.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah relawan menyiapkan makanan di dapur umum Posko Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Dapur umum yang didirikan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID Jabar tersebut menyediakan 100 paket nasi siap saji beserta minuman dan memberikan 200 paket sembako kepada warga terdampak bencana.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah relawan menyiapkan makanan di dapur umum Posko Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Dapur umum yang didirikan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID Jabar tersebut menyediakan 100 paket nasi siap saji beserta minuman dan memberikan 200 paket sembako kepada warga terdampak bencana.