Duta Besar Rusia: Presiden Putin akan Menghadiri Forum G20 di Bali

Gabriel Wahyu Titiyoga
19 April 2022, 10:15
Wempi Saputra - Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Kementerian Keuangan (kiri) dan Kunta Wibawa - Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan RI (kanan) dalam Pertemuan the 3rd G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Kemenkeu
Wempi Saputra - Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Kementerian Keuangan (kiri) dan Kunta Wibawa - Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan RI (kanan) dalam Pertemuan the 3rd G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).

Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang digelar di Bali pada November mendatang. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Putin sudah menerima undangan dari Presiden Joko Widodo untuk hadir di forum tersebut.

Menurut Vorobieva, Presiden Putin sudah menyatakan intensinya untuk menjadi bagian dari pertemuan G20. “Kami ingin berpartisipasi dan presiden kami sudah menegaskan keinginannya untuk datang ke G20 di Bali,” kata Vorobieva kepada Katadata, Senin (18/4).

Sejumlah negara anggota G20, antara lain Amerika Serikat, Australia, dan Kanada, menolak kehadiran Rusia di forum G20. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, bahkan menyatakan Rusia seharusnya dikeluarkan dari forum G20.

Vorobieva menilai gerakan boikot sejumlah negara yang dimotori Amerika Serikat terhadap kehadiran Rusia di G20 tidak relevan. Forum ini akan tetap berjalan karena masih banyak negara lain yang akan hadir. “Jika ternyata Amerika Serikat memilih untuk tidak datang, itu urusan mereka,” katanya.

Penolakan terhadap kehadiran Rusia di G20 menjadi salah satu dampak yang menyeruak menyusul krisis yang berkembang setelah militer negara itu menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu. Hingga saat ini agresi Rusia di Ukraina masih berlangsung. Lebih dari 1.700 warga Ukraina tewas dan sekitar 2,5 juta penduduk mengungsi ke negara-negara tetangga.

Meski desakan untuk mendepak Rusia dari G20 terus menyeruak, Indonesia bergeming. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menyebut Indonesia tetap bertanggung jawab menjalankan presidensi G20. “Termasuk memastikan dan mengirimkan undangan ke seluruh anggota G20,” ujarnya, Jumat (8/4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...