Manuver Yusril, Dari Pengkritik Menjadi Pengacara Jokowi

Fitria Nurhayati
7 November 2018, 22:02

Yusril Ihza Mahendra terkenal lantang memberikan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pada 2015, ia mengkritik kebijakan pemerintah yang menaikkan pajak saat kondisi ekonomi Indonesia tengah terpuruk. Kemudian pada 2016, ia menilai pelantikan Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang memiliki kewarganegaraan ganda sebagai tindakan memalukan.

Ketika muncul polemik rencana penggunaan dana haji untuk proyek pembangunan infrastruktur pada 2017, Yusril kembali melontarkan kritik. Nada vokal dari ketua umum Partai Bulan Bintang ini kembali terlontar pada April 2018. Ia secara gamblang mengatakan bahwa selama masa pemerintahan Jokowi, Indonesia terus mengalami kemunduran, terutama di bidang ekonomi. Oleh sebab itu, Jokowi harus menyudahi masa kepemimpinannya dalam satu periode saja.

Namun, hanya berselang beberapa bulan dari pernyataannya, Yusril memutuskan untuk menjadi pengacara kampanye calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf Amin untuk pemilihan umum 2019. Keputusannya menambah daftar berbagai pihak yang berubah dari lawan menjadi kawan. Sebelumnya ada Direktur Politik Tim Sukses Prabowo-Hatta (2014) Ali Mochtar Ngabalin yang telah menyeberang ke kubu Jokowi.

(Baca juga: Dulu Lawan Sekarang Kawan)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami