Anak Krakatau Erupsi 38 Menit Tadi Malam, Kolom Abu Setinggi 500 Meter
Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, pada Jumat (10/4) malam pukul 22:35 WIB. Tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 500 meter di atas puncak atau 657 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menjelaskan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke arah utara.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi lebih kurang 38 menit 4 detik,” kata Agus melalui rilis yang diterima Katadata.co.id, Sabtu (11/4). Dari pantauan PVMBG terlihat bahwa letusan terus berlangsung sampai Sabtu pagi (11/4) pada pukul 05.44 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung selatan melaporkan kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, pada Sabtu Pkl. 04.00 WIB tidak terpantau adanya bau belerang dan debu vulkanik, dan mulai turun hujan.
(Baca: Ancaman Erupsi Gunung Api di Indonesia)
Masyarakat di Kec. Rajabasa terutama wilayah sepanjang pantai yaitu Dusun Way Mulih, Dusun Way Mulih Timur, dan Dusun Kunjir sudah berangsur - angsur kembali ke rumah masing-masing. Namun warga masih berjaga-jaga dan ronda untuk memantau kondisi yang ada.
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kab. Lampung Selatan pun telah menghubungi tim pemantau Gunung Anak Krakatau. Hasilnya disampaikan bahwa status Gunung Anak Krakatau masih waspada level 2 dan aktivitas vulkanik sudah reda.
TRC BPBD Kab. Lampung juga mengimbau agar masyarakat tidak panik. Sementara itu TNI dan Polri siaga di lokasi untuk membantu evakuasi warga. Sedangkan aparat desa dan camat setempat juga turut memberika arahan.
“Sampai pagi ini belum ada laporan kerusakan, petugas BPBD dan aparat setempat akan terus memantau dan melaporkannya,” kata Agus.