Konflik Israel-Iran Berpotensi Kerek Harga Minyak, Emas, dan Batu Bara

Mela Syaharani
16 April 2024, 19:37
harga minyak, harga emas, harga batu bara
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Button AI Summarize

Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai konflik antara Iran Israel berpotensi mengerek harga minyak, yang kemudian mengerek harga komoditas lainnya seperti emas dan batu bara.

“Harga minyak dunia itu menjadi variabel penting yang mempengaruhi komoditas-komoditas lain dalam penetapan harga tadi. Karena dampak kenaikan minyak tadi itu akan menimbulkan inflasi dan sebagainya,” kata Fahmy saat dihubungi Katadata.co.id pada Selasa (16/4).

Bahkan tidak hanya emas, Fahmy menyebut perang Iran Israel juga dapat mengerek harga komoditas lainnya. “Ini juga akan berpengaruh terhadap komoditas yang lain, seperti harga emas atau bahkan batu bara,” ujarnya.

Berbicara harga minyak, Fahmy mengatakan perang Iran Israel juga dapat meningkatkan harga minyak di kisaran US$ 90 per barel. Meski sebelum perang terjadi Fahmy menyebutkan bahwa harga Brent berada di angkat US$ 87-89 per barel.

“Kalau eskalasi perangnya itu berlanjut atau meluas misalnya, maka tidak menutup kemungkinan harga minyaknya itu bisa mencapai di atas US$ 100 per barel,” ucapnya.

Terlebih menurut Fahmy, perang ini terjadi di kawasan Timur Tengah yang mana merupakan daerah penghasil minyak. Dia mengatakan kondisi perang Iran Israel ini membuatnya teringat dengan meletusnya perang awal Rusia dan Ukraina.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...