Heboh Temuan Gunung Emas di Kongo yang Berujung Larangan Penambangan
Dunia beberapa waktu belakangan dihebohkan adanya gunung emas di Afrika, tepatnya di Republik Demokratik Kongo. Dari sejumlah pemberitaan, temuan tambang tersebut membuat lusinan warga memenuhi sebuah gunung di Luhihi, Provinsi Kivu Selatan, sisi timur negara yang dulu bernama Zaire tersebut.
Dikutip dari BBC, awalnya seorang jurnalis lepas dari Yaman bernama Ahmad Algohbary membagikan sebuah video dalam akun twitternya, Maret (3/3) lalu. Dalam video tersebut, terlihat warga berdesakan untuk menggali tanah di gunung tersebut. Tak hanya itu, ada pula video yang berisi masyarakat sekitar mengekstrasi biji emas dari tanah galian.
Buntut ramai penambangan oleh warga, otoritas setempat telah melarang penambangan dilakukan di wilayah tersebut. Penangguhan ini dilakukan demi mengidentifikasi penambang terdaftar dengan benar di institusi pemerintah.
"Tidak hanya untuk melindungi kehidupan tetapi juga untuk memastikan emas yang diproduksi sesuai dengan hukum Kongo," demikian bunyi keputusan yang dikeluarkan Menteri Pertambangan Kivu Selatan Venant Burume Muhigirwa, 4 Maret lalu dikutip dari Reuters.
Dengan aturan itu, penambang, pedagang dan anggota angkatan bersenjata Kongo (FARDC) harus meninggalkan lokasi tambang di sekitar Luhihi sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sedangkan aturan pertambangan di Kongo melarang FARDC ikut dalam kegiatan tambang.
Ekstrasi mineral dengan peralatan yang belum sempurna adalah hal yang umum di seluruh Republik Demokratik Kongo. Penambangan tersebut tersebar di bagian timur dan timur laut negara penghasil emas.
Sedangkan Kelompok Ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu melaporkan produksi emas di Kongo tidak pernah dilaporkan secara sistematis. Bahkan, berton-ton logam mulia diselundupkan ke rantai pasokan global melalui tetangga di sisi timurnya.