PGN Siapkan Pasokan Energi Bersih, Dukung Industri Ramah Lingkungan
Perusahaan Gas Negara (PGN) mendukung upaya pembangunan kawasan industri beraspek lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola perusahaan (governance). Bentuk dukungan ini berupa pasokan gas bumi yang dapat digabungkan dengan sumber energi baru terbarukan lainnya.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan bahwa dukungan ini karena saat ini investor mulai fokus pada produk yang ramah lingkungan dengan jejak karbon yang rendah. Untuk itu PGN menawarkan kerja sama dalam mendukung hal itu.
"Kami menawarkan satu eco friendly energy selain gas, juga akan kami gabungkan juga dengan renewable yang lain seperti solar, air, dan panas bumi, yang saat ini banyak tersebar di Indonesia," ujarnya dalam acara Investor Daily Summit 2021, Selasa (13/7).
Oleh sebab itu, PGN akan berkomitmen untuk memenuhi praktik ESG yang sangat baik di Indonesia. Apalagi bisnis PGN merupakan kegiatan bisnis ekstraksi, sehingga diperlukan transparansi terhadap penggunaan sumber daya alam di Indonesia.
Menurut Heru gas bumi sendiri mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan energi fosil lainnya karena memiliki nilai kalorinya yang lebih tinggi dibandingkan dari batu bara dan diesel.
Sehingga lebih ramah lingkungan dan dapat mendorong efisiensi energi. "Konsep ESG tidak semata mata mengejar keuntungan karena memang ini dampaknya global," ujarnya.
Sebelumnya, PGN menyatakan bakal menggenjot pemanfaatan gas bumi guna mewujudkan bauran energi nasional yang bersih dan ramah lingkungan. Terutama dalam masa transisi energi saat ini.
Indonesia memiliki target penurunan emisi di sektor energi sebesar 377 juta ton karbondioksida (CO2) pada 2035. Adapun gas bumi bisa menurunkan emisi sekitar 40% dibandingkan energi lain seperti batu bara dan minyak bumi.
Heru mengungkapkan ada faktor-faktor yang menyebabkan adanya prospek positif akan kebutuhan gas sebagai energi bersih dalam 15 tahun ke depan. Pertama, adanya regulasi dari pemerintah yang menjadikan posisi gas bumi semakin penting sebagai transisi energi dari fosil fuel menuju energi yang ramah lingkungan.
Kedua, adanya permintaan energi gas baik dari sektor retail maupun komersial yang semakin meningkat dan menginginkan energi yang bersih dan rendah karbon.
"Prospek peningkatan permintaan tersebut, dapat mendatangkan banyak investor yang dibarengi juga dengan penggunaan teknologi rendah karbon,” kata Heru beberapa waktu lalu, Rabu (30/6).