Kremlin dan Barat Berebut Aset Migas di Tengah Perang Rusia – Ukraina

Happy Fajrian
19 Mei 2023, 13:26
rusia, migas, negara barat, perang rusia ukraina
123rf/Ilkin Quliyev
Ilustrasi energi/minyak Rusia.

Rusia dan negara-negara Barat saat ini tengah memperebutkan sejumlah aset migas di Rusia dan juga di Eropa seiring perseteruan keduanya dalam perang di Ukraina.

Pemerintah Rusia belum lama ini mengambil alih aset Rusia dari Fortum Finlandia dan Uniper Jerman, yang keduanya mengoperasikan pembangkit listrik di Rusia. Kremlin, sebutan pemerintah Rusia, memperingatkan akan menyita lebih banyak aset energi dan migas lainnya.

Adapun saham kedua perusahaan energi itu ditempatkan dalam kendali sementara Rosimushchestvo, agen properti pemerintah federal Rusia, dan akan dijalankan oleh manajer dari Rosneft.

Kremlin mengatakan bahwa keputusan itu diambil sebagai respons atas “tindakan agresif negara-negara yang tidak bersahabat” dan mencerminkan sikap pemerintah Barat terhadap aset asing perusahaan Rusia.

Banyak perusahaan asing berusaha keluar dari Rusia di tengah sanksi Barat menyusul invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi tidak dapat melepaskan aset mereka karena pembatasan hukum atau keuangan.

Berikut adalah daftar beberapa perusahaan energi yang diambil alih oleh pemerintah Barat atau Rusia, atau yang masih kesulitan untuk menjual asetnya di Rusia:

1. Gazprom Germania

Pada November 2022, Jerman menasionalisasi Gazprom Germania, anak usaha perusahaan raksasa gas Rusia, Gazprom, yang keluar tanpa penjelasan.

Perusahaan itu berganti nama menjadi Sefe, yang merupakan akronim dari Securing Energy For Europe, dan pemerintah Jerman menyuntikkan € 6,3 miliar atau lebih dari Rp 101 triliun untuk rekapitalisasi dengan persetujuan Komisi Eropa.

Gazprom Germania memiliki total aset € 8,3 miliar (Rp 135 triliun) dan total ekuitas € 2,2 miliar (Rp 35 triliun) pada 2020.

2. Rosneft

Jerman, melalui regulator sektor energinya, menempatkan dua divisi Jerman dari Rosneft Rusia, Rosneft Deutschland dan RN Refining & Marketing GmbH, di bawah perwalian pada musim gugur 2022.

Sebagai bagian dari pengaturan, Jerman telah mengambil alih saham Rosneft di tiga kilang, yakni 54,17% saham di PCK Schwedt, 24% saham di MiRO, dan 28,57% saham di Bayernoil. Secara hukum, Rosneft tetap menjadi pemilik tetapi tidak memiliki cara untuk mengendalikan asetnya selama di bawah perwalian Jerman.

Majelis rendah parlemen Jerman pada 20 April menyetujui perubahan Undang-Undang Keamanan Energi yang akan memungkinkan penjualan cepat saham Rosneft di kilang Schwedt tanpa perlu menasionalisasinya.

Rosneft mengambil tindakan hukum terhadap perwalian dan mencari kompensasi atas kerugian finansial yang dideritanya selama enam bulan pertama perwalian itu.

Perusahaan mengatakan itu adalah penyulingan terbesar ketiga di Jerman dengan total kapasitas hingga 12,8 juta ton per tahun yang merupakan lebih dari sepersepuluh dari kapasitas negara.

3. Fortum

Perusahaan penyedia utilitas Finlandia mengatakan akan mencari jalan keluar yang terkendali dari Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina, tetapi juga menandai risiko pengambilalihan dalam laporan tahunannya untuk tahun 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...