Harga Batu Bara Ambruk Sentuh US$ 140, Bagaimana Proyeksinya ke Depan?

Happy Fajrian
26 Mei 2023, 11:25
harga batu bara
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023).

Harga batu bara terus merosot. Harga mineral hitam yang dianggap sebagai penyumbang emisi karbon terbesar dunia ini kini menyentuh level terendahnya sejak Juli 2021.

Harga batu bara di ICE Newcastle untuk kontrak Juni 2023 berada pada level US$ 140,5 per ton pada akhir perdagangan Kamis (25/5), turun US$ 9,5 atau 6,33% dibandingkan posisi sehari sebelumnya. Sepanjang tahun ini harga telah merosot lebih 64% dari US$ 396,15 pada Januari.

Advertisement

Analis mengatakan merosotnya harga batu bara disebabkan arus perdagangan komoditas energi menjadi lebih stabil usai guncangan yang mengantarkan harga batu bara ke rekor tertingginya sepanjang masa di level US$ 439 per ton, salah satunya disebabkan invasi Rusia ke Ukraina.

Tahun lalu, sanksi negara Barat kepada Rusia mendorong negara-negara Eropa harus merogoh koceknya lebih dalam untuk mengamankan pasokan energinya, sehingga menyebabkan lonjakan harga gas dan batu bara. Rusia merupakan pemasok gas dan batu bara utama Eropa sebelum invasi.

Namun merosotnya harga batu bara tahun ini dinilai akan menolong perusahaan pembangkit listrik dan konsumen lainnya dalam mengatur pembelian energi, serta mengurangi tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi.

Harga Batu Bara Masih Berpotensi Bangkit

Di tengah merosotnya harga, analis memperkirakan batu bara masih bisa bangkit tahun ini. Cina akan menjadi salah satu faktor pendorong yang diperkirakan meningkatkan impornya sebesar 11%. Argus Consulting memperkirakan impor batu bara global tahun ini naik 5%.

Analis memperkirakan harga batu bara ICE Newcastle rata-rata US$ 175-212 per ton tahun ini, premi yang curam ke rata-rata US$ 86 selama sepuluh tahun sebelum invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, tetapi turun lebih dari 50% dari level tertinggi bulan September di US$ 440.

Ketua Asosiasi Batubara Dunia (WCA) dan CEO perusahaan batu bara Afrika Selatan, Thungela Resources, Juli Ndlovu, mengatakan peran “tidak proporsional” Eropa dalam menentukan harga batu bara telah berakhir.

“Ke depan, apa yang terjadi dengan Cina dan India akan mendorong fundamental energi, karena di situlah pertumbuhan dan permintaan energi,” kata Ndlovu seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement