Teknologi 5G Bisa Diterapkan di 2022, Potensi Bisnisnya Capai Rp 27 T

Cindy Mutia Annur
27 November 2019, 22:11
teknologi 5g, operator selular, potensi bisnis 5g
ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Tanda 5G terpasang di World 5G Exhibition di Beijing, China, Jumat (22/11/2019). Teknologi 5G diperkirakan bisa diterapkan di Indonesia mulai 2022.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (ATSI) menilai implementasi teknologi 5G bisa diterapkan di Tanah Air mulai 2022. Potensi nilai bisnis 5G bagi operator seluler per tahunnya pun mencapai Rp 27 triliun atau yang terbesar di Asia Tenggara.

Berdasarkan riset AT Kearney tahun 2019, prediksi monetisasi 5G oleh operator di Indonesia mencapai sekitar US$ 1,4 - 1,83 juta pada 2025. Nilai ini lebih tinggi dari Thailand dan Malaysia yang masing-masing hanya berkisar US$ 850 - 1,17 juta dan US$ 660 - 900 ribu.

Advertisement

Ketua ATSI Ririek Adriansyah pun optimistis bahwa implementasi 5G akan meningkatkan pendapatan (revenue) operator dari monetisasi berbagai industri vertikal dan korporasi (business to business/B2B).

"Kami prediksi, tender bisa dilakukan di tahun 2020 hingga 2021, selambat-lambatnya tahun 2022. Begitu tender dilakukan maka kami bisa memulai layanan 5G ini," ujar Ririek saat konferensi pers Embarking 5G: A Pursuit to Digital Destiny di Jakarta, Rabu (27/11).

(Baca: Kominfo Kaji Empat Faktor Pengembangan 5G di Indonesia)

Dia menambahkan, selama ini uji coba 5G yang telah dilakukan di Tanah Air mayoritas untuk penggunaan di sektor industri, bukan konsumen komersial. Berdasarkan jadwal (timeline) asosiasi, uji coba jaringan tersebut masih dilakukan hingga 2020.

Menurut Ririek, Indonesia memiliki karakter konsumen yang berbeda dengan Korea Selatan dan Tiongkok, di mana di tahun ini kedua negara tersebut telah memasarkan layanan data internet 5G untuk komersil dengan menjual paket data bervolume tinggi yakni mencapai ratusan gigabyte. Indonesia saat ini belum mencapai level konsumsi sebesar itu.

Sehingga, akan tepat sasaran jika 5G di Indonesia ditujukan untuk level B2B terlebih dahulu seperti yang dicanangkan oleh pemerintah. "(5G) akan dimulai di cluster tertentu seperti di kawasan industri, selanjutnya (level konsumsinya) baru diperluas," ujarnya.

(Baca: Menteri Kominfo Target Kecepatan Internet Naik 3,5 Kali Lipat di 2035)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement