Ambisi Bos Baru Amazon Andy Jassy Bangkitkan Lini Bisnis Gim
CEO Amazon pengganti Jeff Bezos, Andy Jassy, berencana membangkitkan lini bisnis gim (permainan) di raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu. Sejak berdiri delapan tahun lalu, lini bisnis Amazon Games Studios (AGS) kerap menghadapi banyak masalah, serta banyak produknya yang gagal.
Padahal setiap tahunnya Amazon telah menghabiskan hampir US$ 500 juta untuk AGS. Namun dua gim beranggaran besar buatan AGS gagal di pasar, dan sejumlah proyek lainnya pada akhirnya dibatalkan. Hingga saat ini AGS belum bisa menjadi tambang uang bagi Amazon.
Jassy mengirim pesan melalui surat elektronik (surel/email) kepada karyawan Amazon yang menyataka bahwa dia mendukung penuh upaya pengembangan lini bisnis gim yang saat ini dipimpin oleh Mike Frazzini.
"Beberapa bisnis sukses di tahun pertamanya, tapi beberapa bisnis lainnya butuh bertahun-tahun (untuk sukses). Meskipun kita belum secara konsisten berhasil di AGS, tapi saya yakin kita akan jika kita bertahan," tulis Jassy seperti dikutip The Verge, Kamis (4/2).
Dalam pesan yang merupakan respons atas laporan Bloomberg yang mengkritik habis-habisan Frazzini dan AGS, Jassy juga mengakui tantangan berat yang dihadapi oleh tim AGS dalam mengembangkan permainan.
Bloomberg memang menulis laporan yang membahas habis AGS dan kepala divisinya, Frazzini yang mendapat sorotan karena belum tidak pernah memiliki pengalaman dalam membuat gim atau berkecimpung di industri tersebut.
Menurut hasil wawancara Bloomberg kepada sejumlah karyawan AGS, Frazzini kerap mengabaikan banyak nasihat para pengembang gim. "Dia mencoba membuat gim dengan cara Amazon, alih-alih membuat gim yang ingin dimainkan orang," kata salah seorang karyawan AGS yang diwawancarai Bloomberg pekan lalu (29/1).
AGS juga masih menghadapi tantangan dari mandeknya gim-nya yang diproduksi. Tahun lalu lini bisnis gim Amazon ini hanya merilis satu gim yakni The Crucible. Namun, setelah rilis beberapa bulan, gim ini ditarik lagi karena sepi peminat.
Tahun lalu Amazon juga berencana merilis gim bergenre sport fantasy berjudul Breakaway dan gim lainnya New World, namun batal dengan alasan produksi yang terkendala pandemi Covid-19.
Potensi Besar Industri Gim di Masa Pandemi
Meski demikian, alasan Jassy ingin membangkitkan lini bisnis gim Amazon selain karena banyak masalah yaitu karena potensi bisnis gim yang besar di masa pandemi ini.
Organisasi kesehatan dunia atau WHO menganjurkan masyarakat bermain gim untuk menjaga jarak (physiscal distancing). Bahkan WHO membuat kampanye bersama dengan 18 pemain gim profesional dunia dengan tagar #PlayApartTogether.
Berdasarkan data dari situs datareportal, jumlah penikmat gim secara global mencapai 3,5 miliar. Hal ini membuat beberapa game online kebanjiran permintaan. Server gim Fortnite, Game for Peace, dan Arena of Valor alias Honor of Kings bahkan sempat eror.
Game for Peace mengalami gangguan karena lebih dari 100 juta orang memainkan gim tersebut secara bersamaan saat libur Imlek di Tiongkok tahun lalu.
Penjualan gim secara digital juga memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah di masa pandemi ini. Berdasarkan laporan SuperData dari Nielsen, jumlah uang yang dihabiskan untuk belanja gim tumbuh 11% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 10 miliar (sekitar Rp 155 triliun) pada Maret lalu.
Tak hanya itu, penjualan gim PC premium meningkat 56% menjadi US$ 567 juta. Sedangkan penjualan gim konsol melonjak 64% menjadi US$ 1,5 miliar.
Diketahui, Andy akan menjabat CEO Amazon pada musim panas tahun ini. Saat ini Andy masih menduduki posisi CEO Amazon Web Services (AWS). Sementara Bezos bakal menjadi ketua eksekutif dewan Amazon.
“Dalam peran sebagai ketua eksekutif, saya ingin memfokuskan energi dan perhatian pada produk baru dan inisiatif awal,” kata Bezos dalam surat untuk karyawan, dikutip dari CNBC.com, Rabu (3/2).
Bezos juga menyatakan bahwa dia menaruh kepercayaan penuh kepada Jassy yang telah bekerja di Amazon hampir selama dirinya. “Dia akan menjadi pemimpin yang luar biasa,” kata dia.