Apple Didenda Rp 4,3 Triliun karena Melanggar Paten Teknologi 4G LTE

Fahmi Ahmad Burhan
16 Agustus 2021, 09:59
apple, teknologi 4g lte
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily /pras/cf
Warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terlihat di sebuah Apple Store saat penjualan iPhone SE baru dimulai di Hangzhou, provinsi Zhejiang, China, Jumat (24/4/2020).

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple terkena denda sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun atas dugaan pelanggaran paten teknologi internet nirkabel 4G LTE (Long Term Evolution) milik PanOptis.

Mengutip Bloomberg, PanOptis sebenarnya telah menggugat Apple sejak tahun lalu. Pengadilan di Texas kemudian memutuskan denda sebesar US$ 506,2 juta (Rp 7,2 triliun) lantaran Apple telah melanggar hak paten teknologi 4G LTE tidak hanya milik PanOptis, tapi juga dua perusahaan lainnya, yakni Optis Cellular dan Unwired Planet.

Tak terima dengan putusan itu, Apple meminta proses pengadilan ulang karena putusan dianggap terlalu disederhanakan. Permintaan ini mendapat dukungan dari hakim pengadilan distrik, Rodney Gilstrap pada April 2021.

Gilstrap pada waktu itu menganggap bahwa juri tidak mempertimbangkan istilah adil, masuk akal, dan non-diskriminatif (FRAND) saat memutuskan kasus yang berhubungan dengan paten esensial standar.

Alhasil pengadilan pun diulang, dan nominal denda yang dikenakan kepada Apple pun berkurang. "Juri mengurangi hukuman Apple menjadi US$ 300 juta," dikutip dari Bloomberg, Senin (16/8).

Apple menyatakan terima kasihnya atas putusan baru ini. "Namun kami tetap kecewa dengan putusan dan berencana untuk banding," tulis pernyataan Apple.

Produsen iPhone ini menganggap bahwa PanOptis telah memeras perusahaan teknologi dengan patennya. "Mereka tidak membuat produk dan bisnis mereka satu-satunya adalah menuntut perusahaan yang menggunakan paten mereka," kata Apple.

Denda US$ 300 juta sebenarnya dianggap tidak akan berdampak pada keuangan Apple. Sebab, raksasa teknologi asal AS itu menghasilkan laba bersih sebesar US$ 21,7 miliar pada kuartal terakhirnya. "Pembayaran Optis akan mewakili sedikit dari keuntungan satu hari," dikutip dari Engadget.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...