Minim Peminat, Hanya Ada 181 Permohonan Konversi Motor Listrik di 2023

Happy Fajrian
18 Januari 2024, 17:21
konversi motor listrik, motor listrik
ANTARA FOTO/Rina Nur Anggraini/Ak/pras.
Seorang teknisi memasang komponen motor listrik sebagai bagian dari proses konversi di bengkel konversi Bintang Racing Team, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024).
Button AI Summarize

Kementerian ESDM mencatat hingga Desember 2023 terdapat 181 permohonan konversi motor listrik dari sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak. Jumlah tersebut jauh di bawah yang ditargetkan pemerintah sebanyak 50.000 unit.

Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan dari 181 permohonan tersebut, 145 di antaranya telah menerima bantuan dari pemerintah dengan nilai total Rp 1,4 miliar.

Rinciannya, delapan unit motor konversi menerima bantuan atau subsidi sebesar Rp 7 juta, dan 137 unit lainnya menerima subsidi Rp 10 juta. Sedangkan, 36 permohonan masih dalam proses uji laik jalan dan pengajuan SUT/SRUT tahun 2024.

“Realisasi program konversi listrik, jadi sudah ada permohonan 181 permohonan selesai dikonversi,” kata Jisman saat konferensi pers "Capaian Kinerja Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Ditjen EBTKE" di Jakarta, Kamis (18/1).

Diketahui, Kementerian ESDM telah melaksanakan berbagai program dalam rangka peningkatan ekosistem konversi motor listrik melalui perbaikan regulasi konversi motor listrik (Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2023), salah satunya peningkatan insentif dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta.

Kendati demikian, Jisman mengungkapkan total ongkos biaya untuk konversi tersebut bisa di atas Rp 10 juta, antara Rp 15-17 juta sehingga masih ada margin sekitar Rp 5-7 juta.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM akan berkomunikasi dengan pihak perbankan agar margin sebesar Rp 5-7 juta bisa diselesaikan, bisa diberikan bunga nol persen dan ada cara agar pemilik motor yang ingin konversi tidak mengeluarkan biaya.

Upaya lain untuk meningkatkan ekosistem konversi motor listrik, yakni penyiapan bengkel konversi dan pelaksanaan pelatihan/workshop. Saat ini, terdapat 28 bengkel konversi telah bersertifikat Kemenhub dan 13 bengkel konversi telah masuk platform digital dengan kapasitas konversi 38.124 unit/tahun.

Kementerian ESDM juga telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi dengan total 617 peserta dari SMK otomotif, bengkel UMKM, bengkel universitas, dan balai latihan kerja.

Pada 2023, ditargetkan sebanyak 50.000 unit sepeda motor mengikuti program konversi dan target 2024 sebanyak 150.000 unit diturunkan menjadi 50.000 unit. Besaran subsidi Rp 7 juta per unit untuk motor konversi yang kemudian dinaikkan menjadi Rp 10 juta.

Latar belakang program tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk menurunkan 31,8 persen emisi gas rumah kaca pada 2030 mendatang, mengurangi impor BBM dan kompensasi oleh pemerintah serta penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat.

Selain itu, program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar US$ 10 juta.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...