Sederet Tantangan yang Dihadapi BPR dalam Era Revolusi Industri 4.0

Rizky Alika
6 April 2019, 04:00
uang rupiah
KATADATA
Ilustrasi. BPR menghadapi kendala teknologi dalam persaingan industri 4.0.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) harus mampu menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Hal tersebut diperlukan agar BPR tetap hidup dan berkembang di tengah kemajuan teknologi.

CEO Teradata Megah Sandford Jonathan mengatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh BPR di era revolusi industri 4.0 saat ini. Salah satunya yaitu BPR harus menghadapi persaingan dengan bank umum.

Advertisement

"Mereka (bank umum) menjemput bola ke pasar-pasar, mengambil angsuran. Padahal sebenarnya itu pasarnya BPR juga," kata Sandford di Jakarta, Jumat (5/4). 

Selain itu, BPR juga memiliki tantangan dalam menghadapi nasabah yang ingin memiliki kemudahan dan kecepatan transaksi setiap saat. Saat ini, sudah banyak layanan perbankan secara mobile yang dapat membantu nasabah melakukan transaksi dengan cepat.

(Baca: BPR Makin Ekspansif ke Luar Jawa dan Bali)

Dari segi penempatan dana, nasabah saat ini mengharapkan besaran bunga yang menarik dan semurah mungkin. Selain itu, nasabah juga menginginkan fasilitas yang menguntungkan dari BPR tersebut. “Misalkan, saya melakukan pemindahan dana ke BPR. Saya melihat, ada keuntungan apa? Bunganya berapa?" ujarnya. 

Kemudian, BPR juga menghadapi tantangan dari sisi teknologi. Apabila ingin terus bersaing, BPR harus memiliki core banking system atau pelayanan selama 24 jam. Hal ini juga didukung oleh data center. Ini artinya, BPR harus memiliki interkoneksi terkini secara real time.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement