Harga Bitcoin Terus Merosot, Tembus di Bawah US$ 35.000 Hari ini

Happy Fajrian
24 Mei 2021, 09:03
harga bitcoin, mata uang kripto,
Katadata

Harga Bitcoin dan sejumlah mata uang kripto (cryptocurrency) lainnya terus merosot.Menurut data pada laman Coin Metrics pagi ini, Senin (24/5), Bitcoin diperdagangkan pada US$ 34.997 (Rp 502,4 juta), turun 8,26% dalam 24 jam terakhir.

Beberapa mata uang kripto lainnya juga merosot tajam dalam 24 jam terakhir. Ethereum anjlok hingga 11% menjadi US$ 2.106, XRP turun 20% menjadi US$ 0,77, serta Dogecoin turun 13,4% menjadi US$ 0,302.

Terus merosotnya harga mata uang kripto salah satunya dipicu kebijakan otoritas di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang bergerak untuk memperketat peraturan dan kepatuhan pajak mata uang kripto. Kebijakan ini memicu aksi jual yang menekan harga.

“Kelas aset ini terus menjadi sangat tidak stabil dengan potensi pergerakan harga yang signifikan yang berasal dari satu tweet atau komentar publik,” kata analis CIBC Stephanie Price, seperti dikutip CNBC International.

Aksi jual Bitcoin merupakan pembalikan besar mata uang kripto yang sempat dilirik bank-bank besar di Wall Street dan perusahaan publik lainnya. Namun sepanjang bulan ini mata uang kripto dilanda serangkaian berita negatif baik dari para influencer atau regulator.

CEO Tesla Elon Musk merupakan salah satunya. Musk merupakan sosok pemicu sentimen bullish Bitcoin ketika perusahaannya membeli Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar (Rp 21,5 triliun).

Namun awal bulan ini dia mengumumkan bahwa perusahaanya menangguhkan pembelian mobil menggunakan mata uang kripto karena menilai jejak karbon yang dihasilkan sangat besar.

Sebelumnya pengumuman dari Musk bahwa konsumen bisa menggunakan mata uang kripto untuk membeli mobil Tesla juga sukses mendongkrak harga Bitcoin.

Musk terus memberikan pesan beragam tentang posisinya pada Bitcoin. Dia menuliskan pada akun Twitternya yang menyiratkan Tesla telah menjual seluruh Bitcoin miliknya, yang kemudian diklarifikasi oleh Musk sendiri bahwa hal tersebut tidak terjadi.

Menurut sebuah laporan yang dirilis JPMorgan, investor institusi besar membuang Bitcoin dan menggantintya dengan emas. Laporan ini juga menjadi sentimen negatif terhadap harga mata uang kripto.

Harga mata uang kripto semakin merosot ketika otoritas Tiongkok menyerukan regulasi yang lebih ketat tentang penambangan dan perdagangan kripto. Departemen Keuangan AS pun mengumumkan akan menerapkan kebijakan perpajakan yang lebih ketat.

Pada Rabu (19/5) harga Bitcoin sempat anjlok lebih dari 30% menjadi hampir US$ 30.000, harga terendah sejak akhir Januari, setelah pada April nyaris menyentuh US$ 65.000.

"Meskipun ramai aksi jual pekan ini, harga mata uang kripto telah mengalami peningkatan yang luar biasa selama setahun terakhir," kata Price. Bitcoin naik lebih 268% dalam setahun terakhir, sedangkan Ether, cryptocurrency terbesar kedua, meroket lebih dari 840%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...