Berdenyutnya Desa-desa Wisata di Kaki Borobudur

Hari Widowati
20 Juli 2019, 07:50
Wisatawan berkeliling candi Borobudur dengan menumpang Andong wisata di komplek Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, MAgelang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Pihak TWC Borobudur menyebut data pengunjung selama masa ramai lebaran 2019 ini sebanyak 388.327 p
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Wisatawan berkeliling Candi Borobudur dengan menumpang andong wisata di komplek Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019).

Dusun Ngaran 2 Borobudur terletak sekitar dua kilometer dari kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur. Di desa itu terdapat Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, salah satu dari 20 Balkondes yang berada di sekitar candi Buddha terbesar di dunia tersebut.

Masing-masing desa wisata memiliki keunikan tersendiri, ada yang mengangkat wisata di kawasan persawahan, membuat kerajinan gerabah, atau menghadirkan kopi khas Borobudur seperti di Dusun Ngaran 2. Salah satu pengelola Balkondes Borobudur, Hani, mengatakan desanya menjadi pilot project Balkondes sejak 2016.

Awalnya, Balkondes Borobudur menjadi tempat transit atau tempat beristirahat bagi wisatawan yang datang ke Candi Borobudur agar bisa lebih lama tinggal di wilayah Borobudur.

"Balkondes Borobudur mencoba untuk memperkenalkan kopi khas Borobudur, yaitu kopi robusta Menoreh," kata Hani kepada Katadata.co.id. Biji kopi khas itu didapatkan dari Desa Majaksingi yang juga merupakan Balkondes di bawah binaan PT Jasa Marga Tbk. Adapun Balkondes Borobudur berada di bawah PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero).

Biji kopi robusta yang tumbuh di kaki Gunung Menoreh itu diolah secara tradisional dengan metode yang diturunkan dari generasi ke generasi. Rasa kopi yang dihasilkan kuat dan lebih mantap. Kopi ini disajikan di warung-warung tradisional di rumah penduduk, ada juga yang memiliki bangunan pendopo joglo cukup luas dengan suasana dan dekorasi yang kental dengan nuansa Jawa.

Balkondes Borobudur
Suasana pendopo di Balkondes Borobudur, Desa Wisata Ngaran, Borobudur. (Balkondes Borobudur)

Menurut Hani, program Balkondes memang mendapat dukungan dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sejak 2016 hingga saat ini, ada sekitar 24 tenaga kerja yang diserap Balkondes Borobudur.

Di Dusun Ngaran 2 juga ada beberapa homestay yang tergabung dalam Paguyuban Kampung Homestay Borobudur. Wisatawan yang ingin tinggal dan menikmati suasana perdesaan bisa tinggal di homestay tersebut. "Sudah bisa dipesan online melalui situs Kampung Homestay Borobudur," tutur Hani.

(Baca: Pemerintah Siapkan Skema Pembiayaan Homestay di 10 Bali Baru)

Agregator Pertumbuhan Pariwisata Joglosemar

Direktur PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edi Setijono menyebut pengembangan Balkondes di sekitar Borobudur merupakan bagian dari program Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang). Hal ini dilakukan agar bukan hanya Candi Borobudur yang menjadi magnet bagi para wisatawan asing maupun wisatawan domestik.

"Fokusnya bukan hanya di Borobudur tetapi lebih luas di kawasan Joglosemar. Desa sekitar merupakan bagian dari program visitor management," kata Edi Setijono kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...