Inflasi Argentina Capai 124%, Terburuk Sejak 1991

Hari Widowati
14 September 2023, 10:33
Inflasi tahunan Argentina pada Agustus mencapai 124,4% yang merupakan level terburuk sejak 1991.
ANTARA FOTO/REUTERS/Agustin Marcari
Inflasi tahunan Argentina pada Agustus mencapai 124,4% yang merupakan level terburuk sejak 1991.

Inflasi menjadi mimpi buruk bagi Argentina. Inflasi tahunan Argentina pada Agustus mencapai 124,4% yang merupakan level terburuk sejak 1991. Hal ini membuat masyarakat setempat merasakan beban biaya hidup yang semakin berat.

Kenaikan harga-harga melonjak lebih tinggi melampaui ekspektasi masyarakat sehingga mereka harus berusaha keras mencari toko-toko yang menawarkan diskon ketika berbelanja. Inflasi Agustus secara bulanan (month to month) mencapai 12,4%, level yang sangat tinggi bahkan jika dibandingkan dengan inflasi tahunan di sebagian besar negara-negara di dunia.

Inflasi Masyarakat melampiaskan kemarahan mereka kepada para politisi tradisional menjelang pemilihan umum yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.

"Sangat sulit bagi kami. Setiap hari harga-harga naik seperti berpacu dengan waktu," ujar Laura Celiz ketika berbelanja bahan makanan di Tapiales, kota yang berada di pinggiran Buenos Aires, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/9).

Fernando Cabrera, suami Laura Celiz, membawa kalkulator untuk menghitung dan membandingkan harga buah-buahan serta sayur-mayur. "Dengan cara ini, kami berusaha melawan inflasi atau mengurangi dampaknya sedikit," ujar Cabrera.

Survei yang dilakukan analis bank sentral memprediksi inflasi pada akhir tahun ini akan berada di atas 169%. Angka ini menunjukkan lonjakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi sebulan sebelumnya sebesar 141%. Survei itu juga memproyeksikan inflasi bulanan pada September akan mencapai 12% dan turun menjadi 9,1% pada Oktober.

Argentina terbelit dalam siklus krisis ekonomi. Nilai tukar peso Argentina merosot terhadap mata uang global lainnya. Inflasi mencapai tiga digit, suku bunga acuan bank sentral sudah turun ke level negatif, dan perekonomian mereka menghadapi kesulitan akibat bencana kekeringan yang menimpa sektor pertanian.

Rakyat Argentina Marah kepada Politisi

Kondisi ekonomi Argentina yang buruk turut berdampak pada Pemilihan Presiden yang akan berlangsung Oktober mendatang. Calon presiden dari partai radikal ekstrem-kanan Javier Milei muncul sebagai kuda hitam. Ia mendapatkan dukungan dari masyarakat yang lelah dengan janji politik partai tradisional. Milei akan bertarung dengan calon presiden yang saat ini menjabat sebagai menteri ekonomi Argentina, Sergio Massa dan politisi dari partai konservatif Patricia Bullrich.

Inflasi yang tinggi bisa semakin buruk dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh Pemilihan Presiden. Hal ini mengingatkan masyarakat terhadap hiperinflasi yang terjadi pada era 1980-an.

"Beberapa pihak memperkirakan inflasi bisa mencapai 180%, itu sebabnya kita bicara mengenai rekor inflasi," ujar Analis dan Ekonom Damian Di Pace. Kondisi ini berbanding terbalik dengan inflasi di negara-negara Amerika Latin lainnya yang hanya single digit sementara Argentina mencatat inflasi triple digit.

Sergio Massa telah memangkas pajak untuk mengurangi dampak inflasi terhadap para pekerja. Ia mengatakan Agustus lalu merupakan bulan terberat bagi Argentina. Ia juga menyalahkan Dana Moneter Internasional (IMF) atas kondisi ini. " Devaluasi nilai tukar peso yang mencapai 20% diterapkan oleh IMF, kami tahu itu akan menambah beban rakyat Argentina," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...