14 Tempat Wisata di Jogja, dari Wisata Budaya hingga Alam

Image title
27 September 2021, 17:20
Puncak Suroloyo merupakan salah satu tempat wisata di Jogja yang menarik
Fahmi Widayat/dinpar.kulonprogokab.go.id
Puncak Suroloyo merupakan salah satu tempat wisata di Jogja yang menarik

Jika berbicara mengenai Yogyakarta, mungkin sebagian orang akan teringat makanan khas gudeg, Malioboro, pantai selatan, dan masih banyak lagi.

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki ragam wisata yang menarik. Kota yang dikenal dengan julukan Kota Pelajar ini sarat akan kesenian Jawa klasik, seperti seni tari, tembang, geguritan, gamelan, seni lukis, dan sastra yang berkembang menjadi kesenian rakyat.

Advertisement

Wisata budaya merupakan ciri khas kota Yogyakarta. Meski begitu, wisata alam dan buatan yang lain juga tak kalah menarik. Beberapa tempat wisata di Jogja yang cocok untuk dikunjungi adalah sebagai berikut.

1. Keraton Yogyakarta

KERATON TIADAKAN GAREBEG
KERATON TIADAKAN GAREBEG (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.)

Keraton Yogyakarta adalah salah satu ikon sejarah yang dibangun pada tahun 1755. Letaknya cukup strategis di pusat kota, sehingga wisata ini dapat dikunjungi dengan mudah. Lokasi keraton memiliki makna filosofis bahwa letak tersebut berada dalam satu garis dengan Gunung Merapi, Tugu, dan Pantai Parangtritis. Kunjungan wisatawan umum dibuka setiap Senin-Minggu mulai pukul 08.00-14.00 WIB. Namun, pada hari Jumat, keraton dibuka hingga pukul 12.00 WIB.

2. Taman Sari

WISATA TAMAN SARI KEMBALI DIBUKA
WISATA TAMAN SARI KEMBALI DIBUKA (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.)

Berkunjung ke Yogyakarta mungkin tak lengkap jika melewatkan Taman Sari. Wisata sejarah ini memiliki bangunan unik dan indah

Menurut  Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah D.I Yogyakarta, pesanggrahan Taman Sari dengan bangunannya yang besar dan megah mulai dikenal sejak zaman Sri Sultan Hamengku Buwono I, yaitu sekitar tahun 1755.

Dahulu, Taman Sari digunakan sebagai tempat untuk bercengkrama dan rekreasi. Hal tersebut dapat dilihat dari perwujudan lorong-lorong dengan taman, serta kolam pemandian yang sangat lebar dan tidak terlalu dalam yang dihiasi dengan aneka pohon bunga di sekelilingnya.

Taman Sari sering disebut juga sebagai Water Kasteel (Istana Air). Bangunan ini memiliki empat area yang berbeda, yaitu kolam buatan dengan pulau-pulau kecil dan paviliun di sebelah barat, kompleks pemandian di tengah, kompleks pemandian selatan, dan kolam kecil di timur.

Pengunjung dapat mengelilingi wisata ini sambil mengambil foto atau menyewa pemandu wisata yang akan menjelaskan lebih lanjut mengenai bangunan ini. Wisata Taman Sari buka setiap Senin-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB.

3. Puro Pakualaman

Puro Pakualaman merupakan istana kecil yang dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VIII pada tahun 1813 menurut Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Dalam kompleks pura, terdapat Museum Puro Pakualaman yang diresmikan pada tanggal 29 januari 1981.

Saat ini, kawasan Pakualaman dijadikan Kawasan Cagar Budaya dengan potensi wisata budaya meliputi seni karawitan, Jemparingan (panahan tradisional), kerajinan batik tulis motif khas Puro Pakualaman, kerajinan berbahan dasar bambu, dan sebagainya.

Pengunjung dapat mengambil foto, membeli kerajinan, serta belajar sejarah. WIsata Puro Pakualaman cocok untuk berlibur bersama keluarga sekaligus turut melestarikan kebudayaan daerah.

4. Benteng Vredeburg

UJI COBA OPERASIONAL BENTENG VREDEBURG
UJI COBA OPERASIONAL BENTENG VREDEBURG (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc.)

Berada di Kawasan Malioboro, terdapat wisata sejarah bernama Museum Benteng Vredeburg. Museum ini merupakan bangunan cagar budaya yang berdiri di atas tanah kurang lebih 2100 m2.

Wisatawan dapat menyaksikan beberapa koleksi, antara lain:

  • Diorama perjuangan bangsa Indonesia sebelum Proklamasi 1945 sampai pada era Orde Baru.
  • Benda-benda bersejarah, seperi foto-foto dan lukisan tentang perjuangan dari era pra kemerdekaan, perang kemerdekaan dan setelah merdeka.
  • Bangunan-bangunan peninggalan Belanda, yang dipugar sesuai bentuk aslinya.

Museum Benteng Vredeburg buka pada hari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB dan khusus pada hari Jumat dibuka hingga pukul 16.30 WIB.

5. Museum Kereta

Museum Kereta dibangun pada masa pemerintahan SUltan Hamengku BUwono VII. Museum ini berisi koleksi kereta kuda milik Keraton Kasultanan Yogyakarta. Melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 282/KEP/2020, Museum Kereta ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Peringkat Provinsi.

Koleksi Museum Kereta Keraton Yogyakarta dikhususkan pada alat transportasi berupa kereta kuda yang pernah digunakan. Menurut Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, kereta kuda koleksi museum tersebut telah berusia puluhan hingga ratusan tahun.

Beberapa dari kereta kuda tersebut masih digunakan dalam upacara-upacara kebesaran Keraton, seperti upacara penobatan Sultan, pernikahan putra Sultan, atau mengantar jenazah Sultan ke tempat peristirahatan terakhir.

Tiap kereta kuda dalam museum tersebut memiliki nama sendiri. Penamaan bagi masing-masing kereta kuda dilakukan karena sebagian masyarakat Jawa percaya akan adanya roh atau kekuatan di tiap benda.

6. Pasar Ngasem

Pasar Ngasem adalah pasar tradisional yang dapat dikunjungi untuk wisata belanja. Pasar ini dianggap istimewa karena daerah Ngasem pada zaman dahulu merupakan danai miliki keluarga kerajaan berdasarkan publikasi dari Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dahulu, Sultan Hamengku Buwono II biasa pergi ke danau untuk menikmati keindahan istana dari luar. Seiring berjalannya waktu, fungsi danau berubah menjadi pasar burung. Kini, pasar Ngasem menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Yogyakarta.

7. Museum Sonobudoyo

PAMERAN ANGKASA RAYA KOLEKSI MUSEUM SONOBUDOYO
PAMERAN ANGKASA RAYA KOLEKSI MUSEUM SONOBUDOYO (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Museum Sonobudoyo didirikan pada tahun 1934 dan diresmikan pada tanggal 6 November 1935 oleh Sultan Hamengku Buwana VIII, dengan ditandai sengkala "Kayu Winayang ing Brahmana Budha".

Museum itu merupakan bagian dari lembaga yang bernama Javaansche lnstituut yang berdiri pada tanggal 4 Agustus 1919 di Surakarta. Bangunan museum berbentuk joglo dan menghadap ke selatan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement