Sejarah Reog Ponorogo, Kesenian Jawa Timur yang Mendunia

Image title
11 April 2022, 12:13
Seniman menampilkan Tari Reog Ponorogo dalam Festival Budaya Pecut Pusaka Ksatria Mahottama 2020 di Puri Grenceng Pemecutan, Denpasar, Bali, Sabtu (26/12/2020). Sejarah Reog Ponorogo berawal dari pertarungan Kerajaan Bantarangin dan Kerajaan Kediri. Kini,
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Seniman menampilkan Tari Reog Ponorogo dalam Festival Budaya Pecut Pusaka Ksatria Mahottama 2020 di Puri Grenceng Pemecutan, Denpasar, Bali, Sabtu (26/12/2020). Festival yang menampilkan berbagai kesenian khas daerah tersebut merupakan rangkaian upaya membangkitkan budaya peninggalan Kerajaan Badung sekaligus untuk melestarikannya agar tidak hilang ditelan zaman.

Perkembangan kebudayaan masyarakat Jawa Timur melahirkan sejumlah kesenian yang mendunia, salah satunya Reog Ponorogo.

Sesuai namanya, kesenian Reog Ponorogo berasal dari Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur. Reog Ponorogo telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan nomor registrasi 201300028 pada tahun 2013.

Melansir Kemenkopmk.go.id, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tengah mengusulkan kesenian Reog Ponorogo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO.

Pada tanggal 31 Maret 2022, berkas pengusulan dan kelengkapan Reog Ponorogo telah diterima oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek melalui Direktorat Perlindungan Kebudayaan serta telah diajukan kepada Sekretariat ICH UNESCO.

Sejarah Reog Ponorogo

Sejarah Reog Ponorogo bermula dari Kerajaan Bantarangin yang kini dikenal sebagai Kabupaten Ponorogo. Mengutip buku Mengenal Kesenian Nasional 5: Reog, Raja Kelana Swandana berniat melamar putri Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Ragil Kuning atau dikenal dengan Putri Sanggalangit.

Dalam perjalanannya, Raja Kelana Swandana dikawal oleh wakilnya yang bernama Patih Pujangga Anom atau dikenal dengan Bujang Ganong dan warok, yaitu pengawal raja yang memiliki kekuatan ilmu hitam untuk mematikan para lawan.

Warok mengenakan pakaian berupa baju dan celana berawarna hitam. Bajunya dibiarkan terbuka dan dibaliknya dikenakan kaus bergaris. Para warok membawa senjata berupa pecut atau cemeti.

Tiba-tiba, rombongan Raja Kelana dihadang oleh Raja Kediri yang bernama Singa Barong beserta pasukan tentaranya yang terdiri dari burung merak dan singa. Terjadi pertarungan antara pasukan Raja Kelana dan Singa Barong.

Pertarungan berlangsung selama beberapa hari. Kedua pihak memiliki ilmu hitam yang sama kuatnya. Menyadari hal itu, kedua pasukan sepakat untuk berhenti berperang dan berdamai. Lamaran Raja Kelana kepada Putri Sanggalangit diterima oleh Singa Barong.

Saat acara pernikahan, pasukan merak dan singa dari Kerajaan Kediri dan pasukan warok dari Kerajaan Bantarangin melakukan atraksi untuk para penonton. Mereka memperagakan pertarungan yang kemudian dijadikan sebuah pertunjukan tarian yang dikenal dengan nama Reog Ponorogo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...