Potensi Keunggulan Ekonomi Digital di Asia Pasifik

Simon Lin
Oleh Simon Lin
23 Juni 2022, 18:12
Simon Lin
Katadata

Dengan demikian, hal ini bisa menjadi model untuk meningkatkan industri kesehatan Thailand di masa depan.

Dengan membantu para pelanggannya melakukan transformasi yang memanfaatkan teknologi, Huawei membantu organisasi di Asia Pasifik membangun bisnis dan melengkapi mereka dengan praktik terbaik untuk mengadopsi teknologi yang berkembang.

Hal ini juga membuat industri tradisional dan organisasi konservatif lebih yakin bertransformasi dan berkembang lebih besar dalam ekonomi digital.

Menjadi perusahaan yang mengutamakan konsumen bukan sekadar slogan, tetapi juga bagian penting Huawei. Untuk mempertahankannya, nilai itu juga ditanamkan dalam Key Performace Indicator (KPI) Huawei.

Misalnya, para direktur lokal Huawei di Asia Pasifik akan mengevaluasi penjualan 5G yang diperolehnya sekaligus seberapa besar nilai kepuasan para konsumennya.

Mendorong Ekosistem TI Asia Pasifik

Perkembangan ekonomi digital membutuhkan kreativitas dalam menggunakan beragam teknologi. Tidak realistis juga jika hanya mengandalkan satu vendor untuk menjadi organisasi yang mengutamakan digital. Karena itulah Huawei juga membangun ekosistem industri terbuka dengan para mitra dan pelanggannya.

Hingga saat ini Huawei telah membangun kemitraan dengan hampir 10 ribu perusahaan dan cloud partner, serta 200 universitas di Asia Pasifik. Ini termasuk 17 nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani dengan industri dari Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Bangladesh untuk kampus cerdas, data centerdigital power, dan Huawei Cloud pada Mei 2022.

Huawei juga membantu riset dan pengembangan bagi pasar lokal unntuk berinovasi sesuai kebutuhan konsumen. Di Singapura sudah dibangun Open Lab. Ada pun di Thailand ada 5G Ecosystem Innovation Center yang sudah mengumpulkan lebih dari 100 mitra untuk menginkubasi aplikasi 5G mereka.

Dalam mendorong pembentukan nilai baru, Huawei akan menginvestasikan US$ 100 juta dalam program startup Spark di Asia Pasifik. Sebelumnya, Huawei sudah membantu Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Thailand membangun startup hub mereka.

Dana itu juga akan digunakan untuk mengembangkan empat startup hub tambahan di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, dan Vetnam. Target keseluruhannya adalah merekrut 1.000 startup ke dalam program akselerator Spark dan mengembangkan 100 di antaranya menjadi lebih besar.

Untuk meraih sukses di ekonomi digital juga diperlukan orang-orang dengan keterampilan yang tepat. Karena itulah Huawei mendorong beragam inisiatif untuk membantu tenaga kerja di wilayah Asia Pasifik mendapakan keterampilan digital.

Pada Mei lalu, Huawei ICT Academy bekerja sama dengan Politeknik Singapura menggelar pelatihan tersertifikasi untuk industri. Program ini terbuka untuk sarjana baru atau para pemegang diploma di bidang teknologi informasi, ilmu komputer, teknik, dan bidang lain yang berhubungan dengan komputasi awan, sistem komputer, dan jaringan. Para pelamar dengan kualifikasi berbeda dari bidang itu juga dapat dipertimbangkan.

Para partisipan pelatihan mempelajari keterampilan esensial dan fundamental dalam industri komputasi awan dan AI. Mereka akan tersertifikasi dalam lima sektor, termasuk jaringan komputer, pemrograman Python, AI, cloud services, dan storage solution.

Pengetahuan yang diperoleh akan membuat mereka lebih siap dengan beragam peran dan tugas yang ditawarkan Huawei dan mitranya.

Huawei juga akan menanamkan investasi sebesar US150 juta dalam Seeds for the Future Program 2.0 untuk mengembangkan talenta digital global dalam lima tahun ke depan. Ada sekitar 170 ribu talenta lokal yang sudah dilatih dalam Huawei ASEAN Academy dan Seeds for the Future. Dalam lima tahun berikutnya, diperkirakan ada 500 ribu talenta digital baru yang dilatih untuk memajukan ekonomi digital.

Bertekad menjadi kontributor penting dalam ekonomi digital Asia Pasifik, Huawei ingin membangun ekosistem digital dengan para mitra dan konsumen serta fokus pada pemgenbangan talenta digital.

Selain itu, Huawei akan mendorong riset dan pengembangan di Asia Pasifik untuk mentransfer lebih banyak nilai dan membantu bisnis berkembang menjadi bisnis digital.

Halaman:
Simon Lin
Simon Lin
Presiden Huawei Asia Pasifik

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...