AI Kunci Revolusi Pendidikan Abad Ini

Nico Fernando Samad
Oleh Nico Fernando Samad
16 Agustus 2023, 08:21
Nico Fernando Samad
Ilustrator: Joshua Siringo Ringo | Katadata
Peneliti, Digital Venture Strategy, Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya

Tantangan Kehadiran Data dalam Bisnis

Data telah menjadi tulang punggung bisnis modern, memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang bijaksana dalam memanfaatkannya. Pengumpulan dan analisis data yang teliti memungkinkan pebisnis untuk mengambil keputusan yang lebih pintar, mengidentifikasi tren pasar yang menguntungkan, dan memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Dengan bantuan teknologi AI dan sistem analitik canggih, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta merencanakan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Data juga menjadi fondasi inovasi dan pengembangan produk baru, membantu bisnis untuk tetap relevan dalam persaingan yang ketat. Dalam era di mana informasi adalah kunci keberhasilan, data menjadi aset berharga yang memberdayakan bisnis menuju kesuksesan.

Kehadiran data dalam bisnis tidak datang tanpa tantangan. Mengelola dan melindungi data dari ancaman keamanan siber, memastikan kepatuhan privasi, dan membangun infrastruktur teknologi yang andal adalah beberapa dari sekian banyak rintangan yang harus dihadapi. Namun, manfaat besar yang dapat diperoleh dari data jauh lebih berharga.

Dengan penguatan keputusan, peningkatan produktivitas, pemahaman yang mendalam tentang pelanggan, hingga penciptaan produk inovatif, data menjadi kunci untuk membangun fondasi bisnis yang tangguh dan adaptif. Dalam mengarungi lautan persaingan bisnis, kebijaksanaan dalam menggunakan data sebagai panduan akan membawa kesuksesan yang tak terduga dan memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar.

Pentingnya AI dalam Pendidikan

Meskipun data dan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi aset berharga dalam bisnis modern dan pengelolaan perguruan tinggi, namun masih terdapat tantangan dan isu-isu yang perlu diatasi.

Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana mengatasi risiko terkait etika dan kriminalitas dalam penggunaan data di era Industri 4.0? Bagaimana memastikan perlindungan data dan privasi yang efektif bagi sivitas akademika dan para pemangku kepentingan? Bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan data dan AI untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan relevansi layanan akademik di perguruan tinggi? Bagaimana menciptakan lingkungan bisnis dan akademik yang berkesinambungan dan adaptif dengan memanfaatkan potensi data dan kecerdasan buatan?

Dengan menggali dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita dapat memperkuat peran data dan AI dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bisnis dan pendidikan di era modern yang terus berkembang.

Teori Dynamic Capability pertama kali disampaikan oleh David J. Teece pada tahun 1997 dalam artikel “The Dynamic Capabilities of Firms: An Introduction” di jurnal Strategic Management Journal. Teori ini menjelaskan bahwa organisasi yang memiliki kemampuan dinamis dapat menciptakan keunggulan kompetitif jangka panjang.

Untuk menjawab pertanyaan bagaimana pemanfaatan data dan kecerdasan buatan bisa memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan di era transformasi digital dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu prinsip dasar dari teori ini, yaitu prinsip keberlanjutan.

Di sini, organisasi perlu terus mengembangkan dan memperbarui kemampuan dinamis mereka dalam memanfaatkan data, AI, dan teknologi. Dengan mempertimbangkan keberlanjutan, organisasi dapat meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data, memperbarui sistem dan teknologi, serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Pemanfaatan AI di Perguruan Tinggi

Dengan pemanfaatan AI di perguruan tinggi/universitas, institusi tersebut dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengalaman mahasiswa dan staf, serta meningkatkan kualitas penelitian. AI dapat menjadi alat yang berguna dalam mengolah data, memberikan layanan yang personal dan responsif, serta membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Sebagai contoh, sivitas akademika perguruan tinggi terdiri atas dosen, mahasiswa, dan anggota pendukung lainnya. Layanan dan kegiatan dibagi menjadi empat kuadran: akademik langsung, non-akademik langsung, akademik tidak langsung, dan non-akademik tidak langsung.

Dengan demikian, kuadran akademik langsung berhubungan dengan pembelajaran dan pengajaran. Kuadran non-akademik langsung berisi rencana pembelajaran dan pemantauan perkembangan mahasiswa. Kuadran akademik tidak langsung berkaitan dengan dukungan administratif dan perizinan. Kuadran non-akademik tidak langsung meliputi aktivitas kampus dan kesempatan kerja.

Dengan pengelompokan ini, perguruan tinggi dapat menyediakan layanan yang lebih terorganisasi dan efisien. Berikut ini adalah 12 pemanfaatan AI untuk perguruan tinggi hasil dari pengelompokan tersebut:

Pemanfaatan 1: Peningkatan Pengajaran dan Pembelajaran di Lingkungan Akademik

AI berperan memberikan informasi mengenai kebijakan akademik dan kurikulum kepada dosen dan mahasiswa. AI juga membantu menyusun rencana pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah, serta memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antar-dosen untuk meningkatkan kualitas pengajaran.

Selain itu, AI memberikan pengingat dan notifikasi mengenai batas waktu pengumpulan tugas dan jadwal ujian, serta membantu memantau perkembangan akademik mahasiswa dan memberikan peringatan dini jika ada masalah. Dosen dapat dengan mudah mengakses informasi terkini tentang kebijakan akademik universitas melalui AI, dan AI membantu dosen dalam menyusun rencana pembelajaran yang efektif untuk mata kuliah yang diajarkan.

Selain itu, AI memfasilitasi kolaborasi antara dosen dan rekan sejawat untuk berbagi pengalaman terbaik dalam pengajaran. Mahasiswa menerima notifikasi dari AI mengenai batas waktu pengumpulan tugas dan jadwal ujian agar dapat mengelola waktu belajar dengan lebih baik. AI juga membantu memantau perkembangan akademik mahasiswa dan memberikan peringatan dini jika ada indikasi prestasi belajar yang menurun, sehingga mahasiswa dapat segera mencari bantuan jika diperlukan.

Pemanfaatan 2: Memberikan Rekomendasi dan Sumber Daya Belajar bagi Mahasiswa

AI berperan memberikan rekomendasi mengenai kursus dan program studi berdasarkan minat dan potensi mahasiswa. Selain itu, AI juga menyediakan akses ke sumber daya belajar dan referensi untuk mendukung penelitian dan tugas mahasiswa.

Mahasiswa dapat menggunakan fitur pencarian AI untuk menemukan kursus dan program studi yang sesuai dengan minat dan tujuan karier mereka. AI memberikan rekomendasi berdasarkan data tentang keterampilan yang diminati oleh industri dan tingkat persaingan di pasar kerja.

Mahasiswa dapat mengakses database AI yang berisi jurnal, artikel, dan buku teks elektronik untuk mendukung penelitian dan tugas mereka. AI membantu menyaring informasi dan merangkumnya menjadi ringkasan yang relevan, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah menemukan sumber daya yang mereka butuhkan.

Teknologi kecerdasan buatan untuk mengurai kemacetan Jakarta
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan untuk mengurai kemacetan Jakarta (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.)

Pemanfaatan 3: Teman Virtual dan Sumber Dukungan Mahasiswa

AI berperan dalam memberikan dukungan emosional dan kesehatan mental bagi mahasiswa. AI dapat berfungsi sebagai “teman virtual” yang mendengarkan keluh kesah mahasiswa dan memberikan dukungan psikologis. Selain itu, AI dapat memberikan informasi dan saran mengenai kesehatan fisik dan gaya hidup yang sehat.

Mahasiswa dapat berbicara dengan AI tentang masalah pribadi atau akademik yang mereka hadapi, dan AI memberikan dukungan dan motivasi untuk menghadapi tantangan tersebut. AI juga dapat memberikan informasi mengenai layanan dukungan kesehatan di kampus dan di luar kampus, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mencari bantuan jika diperlukan. AI memberikan tips dan saran tentang pola makan yang sehat, latihan fisik, dan teknik relaksasi untuk membantu mahasiswa mengelola stres dan menjaga keseimbangan hidup yang sehat selama masa kuliah.

Halaman:
Nico Fernando Samad
Nico Fernando Samad
Guru Bisnis Digital – Prasetiya Mulya Business School

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...