Untuk wilayah Jawa Tengah, surat suara yang masuk dalam perhitungan Prabowo-Sandi hanya 8,9 % atau 19.976 pemilih. Padahal secara nasional wilayah Jawa Tengah ini menyumbang 14,5% dari suara nasional.

Dari perhitungan real count Prabowo-Sandi, perolehan suara 02 di Jawa Tengah 71,1% dan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 28,8%. Sementara berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, Jokowi unggul 77,1%, sedang Prabowo mendapat suara 22,9%.

4. Sumatera Utara

Surat suara yang masuk dalam perhitungan Prabowo-Sandi sebesar 2,2% dari total suara yang dikumpulkan. Sementara, secara nasional di wilayah Sumataera Utara menyumbang 4,8% dari suara nasional.

Dari perhitungan real count Prabowo-Sandi, perolehan suara 02 di Sumatera Utara 67,8% dan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 32,1%. Sementara berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, Jokowi unggul 52,8% dan Prabowo meraih 47,2%.

5. Banten

Di wilayah Banten, surat suara yang masuk dalam perhitungan Prabowo-Sandi sebesar 16,8% dari suara yang dikumpulkan. Sementara proporsi secara nasional wilayah Banten menyumbang 8,1 juta atau 4,2%.

Dari perhitungan real count Prabowo-Sandi, perolehan suara 02 di Banten 67,7%. dan Jokowi-Ma’ruf 32,2%. Sementara berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, Jokowi hanya memperoleh suara 41% sementara Prabowo 59%.

6. DKI Jakarta

Jumlah suara yang masuk didominasi DKI Jakarta sebanyak 39.187 alias 17,5% dari total suara yang dikumpulkan. Jumlah ini tentu saja tidak sesuai dengan proporsi suara nasional di mana Ibu Kota hanya menyumbang 3% dari total suara nasional.

Dari perhitungan real count Prabowo-Sandi, perolehan suara 02 di Jakarta 59,9% dan Jokowi-Ma’ruf 38,7%. Sementara berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei untuk DKI Jakarta, Jokowi hanya memperoleh suara 53% sementara Prabowo 47%.

Pola perhitungan real count Ruang Sandi juga terlihat mirip dengan dalam data jurdil2019 yang disebut sebagai pendukung Prabowo-Sandi.

Berdasarkan perhitungan real count Jurdil2019 pada hari ini pukul 10.48 WIB, jumlah data yang masuk sebanyak 7457 TPS atau 0,009% dari suara nasional. Hasilnya, Prabowo unggul dengan perolehan suara 59,9% dan Jokowi hanya mendapat 38,5% .

Terlihat dari situs Jurdil2019, total DPT yang terhitung mencapai 1.521. 020. Dari data tersebut terlihat proporsi pengumpulan suara dominan di wilayah Jawa Barat (22%) yang merupakan basis suara Prabowo-Sandi.

Adapun untuk wilayah yang menjadi basis suara Jokowi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur, data yang terinput  sebesar 6,1% dan 5,4% dari total suara yang dikumpulkan.

Jurdil2019 ini dikelola lembaga PT Prawedanet Aliansi Teknologi. Bawaslu mencabut izin operasi lembaga ini dalam melakukan hitung cepat hasil suara Pemilu 2019 karena dianggap tidak netral.

Salah satu indikasi ketidaknetralan yakni dalam video tutorial Jurdil2019 memuat gambar atau simbol pendukung relawan kubu pendukung Prabowo-Sandi. Selain mencabut izin, pemerintah juga memblokir situs tersebut.

“Bawaslu berwenang untuk mencabut akreditasi sebagai pemantau pemilu dan meminta kepada instansi yang berwenang untuk menutup website Jurdil2019.org,” kata anggota Bawaslu Fritz Siregar, Selasa kemarin.

Belum Mencerminkan Data “Real”

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut minimnya data yang diolah dalam proses real count membuat perhitungan tak mencerminkan fakta. Apalagi bila suara yang dikumpulkan hanya diprioritaskan pada daerah-daerah yang menjadi lumbung suara atau basis pendukung kelompok tertentu. "Wajar saja tidak proporsional dan tak mencerminkan suara nasional," kata Yunarto kepada Katadata.co.id.

Yunarto menyarankan kubu 02 untuk membuka pusat data agar semua pihak dapat mengikuti dan membuktikan klaim kemenangan 62%. "Mengapa data center mereka tidak dibuka saja," katanya.

Kubu Prabowo-Sandi membantah pengumpulan data real count hanya berdasarkan basis suara pendukung 02. Ferry menyatakan, dalam perhitungan suara real count mereka tak berupaya menyenangkan pihaknya saja. "Bukan menyenangkan, tapi menyajikan fakta seadanya,” kata Ferry.

Hingga saat ini, BPN belum bersedia membuka akses data center kepada publik. Bahkan, mereka masih merahasiakan lokasi data center tersebut.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ramadhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement