Upaya Indonesia Mengatasi Pasokan Vaksin
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan terbatasnya pasokan vaksin dunia. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini Bio Farma tengah memproses bahan baku vaksin yang diterima dari Sinovac yang bakal menjadi 27 juta dosis vaksin jadi COVID-19.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini kita ini ada 27 juta dosis yang sedang diproses oleh Bio Farma menjadi vaksin jadi," terang Nadia dalam dialog Tak Kenal Tak Sayang: Vaksin COVID-19, Menuju Keluarga Sehat yang digelar 28 Maret 2021.
"Kalau yang sekarang beredar, kurang lebih ada 20 juta dosis yang saat ini kita gunakan. Kita masih punya simpanan sebanyak 27 juta dosis yang akan kita gunakan di bulan April sampai Mei 2021," kata Nadia dalam webinar bertajuk "Tak Kenal Tak Sayang: Vaksin COVID-19, Menuju Keluarga Sehat" pada 28 Maret lalu.
Selain itu, kata Nadia, Indonesia direncanakan akan menerima kedatangan vaksin Sinovac pada April 2021, sekitar 3 juta dosis. Dengan begitu, ketersediaan vaksin Covid-19 masih dinilai cukup dan tidak akan habis. Hingga saat ini, total vaksin yang sudah masuk ke Indonesia mencapai 57 juta dosis. Jumlah tersebut didapat dari Sinovac (dalam bentuk jadi dan bahan baku) serta AstraZeneca.
Terkait vaksin yang diproduksi di dalam negeri, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan perusahaanya tengah melakukan usaha percepatan dan penambahan kapasitas produksi vaksin COVID-19 dengan menggunakan fasilitas produksi Gedung Nomor 43.
Gedung baru ini telah mendapat sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan sudah mulai bisa berproduksi pada akhir Maret. Sebelumnya, produksi hanya bisa dilakukan di Gedung Nomor 21.
Dengan adanya usaha percepatan dan penambahan kapasitas produksi, stok vaksin Covid-19 pada April ini diharapkan bisa bertambah menjadi 11,9 juta dosis yang sebelumnya hanya 7,8 juta dosis. Namun, peningkatan kapasitas produksi ini masih tergantung pada ketersediaan bulk vaksin yang akan datang.
Bambang mengatakan Biofarma akan menerima bulk Sinovac sebanyak 140 juta dosis secara bertahap hingga Juli 2021. Dalam waktu dekat akan datang sekitar 30 juta dosis bulk pada April 2021.