Bank Mandiri Fasilitasi Bank Eka Kembangkan Akses ATM
Bank Mandiri berkomitmen mendorong digitalisasi layanan perbankan di Tanah Air. Hal ini bertujuan untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Terkait hal itu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan PT BPR Eka Bumi Artha atau Bank Eka, Lampung, untuk memperluas akses ATM.
Dalam kerja sama ini, sebagai bank induk, Bank Mandiri akan memfasilitasi pemegang kartu ATM Bank Eka agar terhubung ke jaringan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Skema ini dijalankan dengan melibatkan Artajasa sebagai perusahaan switching yang mendukung konektivitas antar ATM.
Menurut Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Riduan, kolaborasi ini sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/8/PBI/2017 tentang GPN yang mengatur BPR dan BPRS dapat terhubung dengan GPN melalui bank umum atau bank umum syariah.
“Kerja sama ini merupakan inisiatif perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah Bank Eka melalui strategi perluasan akses kartu ATM sehingga dapat bertransaksi di mesin ATM bank apapun yang terhubung ke Artajasa,” kata Riduan dalam keterangan resminya, Kamis (28/7/2022).
Saat ini, tercatat lebih dari 81.823 mesin ATM yang terhubung pada jaringan Artajasa dan tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Termasuk, lebih dari 13 ribu mesin ATM Bank Mandiri.
Tak hanya itu, Riduan menambahkan, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan BPR Eka dalam penerbitan co-branding kartu prabayar e-money. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong implementasi program Gerakan Nasional Non-Tunai di Indonesia.
“Dengan sinergi ini, diharapkan Bank Eka akan terus berkembang dan mendukung sistem pembayaran nasional yang lancar, aman, efisien, dan andal seiring perkembangan teknologi dan inovasi yang semakin maju, kompetitif, dan terintegrasi,” kata Riduan.
Dia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dengan Bank Eka. Terutama dalam optimalisasi layanan perbankan lainnya agar saling memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.
“Kami berharap Bank Mandiri dan Bank Eka ke depan akan terus melakukan kolaborasi lainnya yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” imbuh Riduan.
Riduan menjelaskan, pihaknya fokus kepada pengembangan bisnis kartu prabayar. Per Juni 2022, Bank Mandiri menerbitkan 27,4 juta kartu berlogo e-money dengan rata-rata transaksi per bulan 93,5 juta transaksi senilai Rp 1,65 trilliun. Saat ini, uang elektronik berlogo e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 175 ribu merchant mitra.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Eka Eko Budiyono, menyambut baik sinergi yang dilakukan antara Bank Eka dengan Bank Mandiri. Menurutnya, sebagai Bank Perkreditan Rakyat, Bank Eka memerlukan dukungan dari bank umum sebagai bank induk untuk bisa terhubung ke jaringan GPN dan mempercepat proses digitalisasi perbankan.
“Dengan kolaborasi ini, nasabah Bank Eka akan dapat menerima transfer dari bank lain dan sebaliknya, via layanan ATM. Di sisi lain, kami juga akan lebih efisien dalam mengelola mesin ATM tanpa harus membeli atau menambah di titik tertentu,” tutur Eko.
Dia mengimbuhkan, peluncuran kartu e-money Bank Eka merupakan bagian dari ekspansi bisnis perseroan sebagai pengembangan inovasi alat pembayaran nontunai. Diharapkan, kehadiran e-money co-branding ini akan dapat meningkatkan transaksi nasabah.
Selanjutnya, kartu e-money co-branding Bank Eka akan dijual melalui kantor-kantor cabang Bank Eka yang tersebar di wilayah Lampung. Pada tahap awal pendistribusian kartu akan difokuskan pada 14 kantor layanan Bank Eka.
"Nantinya, kartu e-money Bank Eka ini akan dapat digunakan di merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri, seperti di sektor transportasi yang mana 70 persen transaksi dilakukan di gerbang tol, pembayaran parkir Bandara Radin Inten II Lampung, merchant retail, merchant kuliner, theme park, dan lainnya," kata Eko.
Eko menilai, secara nyata sinergi Bank Eka dan Bank Mandiri ini merupakan cara agar BPR dapat meningkatkan daya saing sistem pembayaran di industri perbankan nasional.