DBS Indonesia Ajak E-commerce, Fintech Tingkatkan Ekonomi Digital

The Asian Banker pada 2022 menyatakan ekonomi digital sangat berpotensi untuk mendorong prospek pertumbuhan ekonomi sekaligus mentransformasikan kehidupan masyarakat.
Dicky Christanto W.D
16 September 2022, 16:29
Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Modalku
Modalku
Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Modalku

Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi digital, Bank DBS Indonesia, Bukalapak, CARInih, Home Credit Indonesia, DOKU, Modalku, Flip, dan Warung Pintar menggagas kampanye edukasi digitalisasi dan finansial bertajuk ‘More innovation, less limitation’.

Kerja sama ini menitikberatkan pada edukasi dan pembangunan ekosistem finansial digital yang berkelanjutan dan menargetkan kalangan unbanked dan underbanked di Indonesia.

The Asian Banker pada 2022 menyatakan ekonomi digital sangat berpotensi untuk mendorong prospek pertumbuhan ekonomi sekaligus mentransformasikan kehidupan masyarakat.

Kendati demikian, dari 181 juta populasi usia dewasa di Indonesia, sebanyak 51 persen masih termasuk dalam kategori unbanked dan 26 persen underbanked. Angka ini menempatkan Indonesia pada urutan ke-5 sebagai negara dengan angka populasi masyarakat underbanked terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, studi Deloitte menunjukkan bahwa ekonomi digital di Indonesia berpotensi tumbuh sebesar USD 133 juta dalam lima tahun mendatang sehingga mendorong institusi semakin berinovasi untuk mempercepat pertumbuhan digitalisasi di semua sektor.

Dengan meningkatnya ketersediaan ponsel pintar dan internet secara paralel di Indonesia, tercatat 60 juta konsumen baru bergabung dengan ekonomi digital selama periode pandemi saja.

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, mengatakan, “Dunia saat ini mengalami pertumbuhan teknologi digital yang sangat cepat dan mengubah banyak aspek di dalam kehidupan kita."

Mona melanjutkan bahwa Bank DBS Indonesia setelah melihat peluang ini, lantas bertransformasi menjadi lebih seperti perusahaan teknologi, dan tak lagi melihat dirinya sebagai bank konvensional.

Ia lantas mengakui bahwa diinspirasi oleh posisi brand Bank DBS untuk Live more, Bank less, lahirlah semangat More innovation, less limitation di mana Bank DBS Indonesa membangun ekosistem finansial strategis bersama Bukalapak, CARInih, Home Credit Indonesia, DOKU, Modalku, Flip, dan Warung Pintar.

"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan berbagai peluang serta memberdayakan masyarakat guna membangun perekonomian nasional.”

Kendati adopsi digitalisasi yang tinggi di antara masyarakat, untuk mencapai ekonomi berbasis digital masih terhadang beberapa kendala di antaranya pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, serta edukasi dan sumber daya manusia.

Kalangan unbanked, underbanked, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih dihadapkan pada isu pemindahan operasional mereka secara daring, koneksi dan infrastruktur, perlindungan data dan cybersecurity.

Tantangan lainnya adalah mendigitalisasi layanan dan juga meningkatkan kapabilitas sumber daya yang mumpuni. Isu-isu tersebut merupakan sebuah agenda bersama pelaku bisnis digital untuk menghasilkan program layanan serta kebijakan yang komprehensif dan tersinkronisasi.

Victor Lesmana sebagai President, Commerce and Fintech Bukalapak, perusahaan all-commerce yang fokus pada pemberdayaan UMKM, menyampaikan turut berkolaborasi dalam kampanye More innovation, less limitation sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan inklusi finansial melalui penyediaan fitur pembayaran di platform Mitra Bukalapak yang inovatif dan inklusif bagi seluruh masyarakat.

Hal ini telah membuka peluang bagi Mitra Bukalapak untuk memfasilitasi transaksi digital yang mudah dan aman bagi lebih dari 14 juta Mitra Bukalapak di seluruh Indonesia dan berkontribusi pada terbentuknya “Ekonomi yang Adil Bagi Semua”.

Bank DBS Indonesia percaya bahwa untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi digital dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai penggerak digitalisasi dan keuangan Indonesia, termasuk e-commerce dan fintech yang merupakan masa depan ekonomi Indonesia.

Keunggulan e-commerce terbukti tidak hanya bisa mempertahankan, tetapi juga berhasil memulihkan bisnis para pelaku UMKM dengan lebih cepat di masa pandemi.

Dalam riset kolaborasi Google dan Temasek Bain & Co pada 2021, tercatat 95 persen pelapak digital telah menggunakan pembayaran digital, dan 51 persen telah menggunakan solusi pinjaman digital.

Kehadiran fintech memberikan lebih banyak solusi dan pilihan sehingga bisa menghadirkan pasar keuangan yang lebih mudah diakses oleh konsumen biasa, dan memungkinkan lebih banyak kalangan yang tidak terjangkau terlibat dalam aktivitas ekonomi.

Melihat perkembangan tersebut, sejak awal didirikan, Flip berkomitmen untuk melampaui batas dan meniadakan limitasi yang dialami masyarakat dalam transaksi digital.

Co-Founder dan CEO Flip Rafi Putra Arriyan menyampaikan komitmen Flip untuk turut menciptakan lingkungan finansial yang adil di Indonesia melalui solusi finansial berbasis teknologi dalam memenuhi kebutuhan transaksi individu dan bisnis (fair financial solutions). 

Selain itu, Co-Founder dan COO DOKU Nabilah Alsagoff juga menyambut baik kerja sama ini,

“Sebagai pionir perusahaan payment gateway sejak 2007, DOKU selalu berupaya dalam berinovasi untuk membantu pelaku bisnis dan UMKM untuk go digital," ujar Nabilah

Ia menambahkan bahwa sejalan dengan misi tersebut, kini DOKU berfokus untuk melakukan pengembangan sistem yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital masyarakat Indonesia lewat berbagai fitur yang khusus dirancang untuk memudahkan pembayaran digital. 

Sebagai salah satu perusahaan ritel berbasis teknologi terkemuka, Warung Pintar juga berkolaborasi dalam kampanye ini. Warung Pintar memiliki layanan digital yang meningkatkan transparansi dan efisiensi alur distribusi, akses ke distributor nasional, ketersediaan produk, hingga pinjaman modal.

 CEO Warung Pintar Agung Bezharie Hadinegoro berkata bahwa hingga saat ini Warung Pintar telah menggandeng lebih dari 500.000 mitra warung di 200 kota dan kabupaten. Ke depannya Warung Pintar akan terus bergerak meningkatkan potensi dan peluang bagi pelaku usaha mikro dan sekitarnya. 

Sejalan dengan visi ini, Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Irsian Wijaya mendirikan platform pendanaan digital bagi UMKM yang potensial untuk membuka lebih banyak peluang sehingga dapat turut berkolaborasi untuk membangun ekonomi digital yang memberdayakan masyarakat.

Lewat produk, layanan, dan edukasi berkala, Modalku berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi ekonomi UMKM.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...