Memperluas Keterlibatan Masyarakat dalam Rangkaian KTT G20

Selain menyukseskan ajang G20, pemerintah juga mendorong konferensi yang bersifat people to people dalam ajang Music 20 (M20) dan Religious 20 (R20).
Image title
4 November 2022, 17:36
Personel kepolisian mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Puri Agung IX-2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (1/11/2022). Sebanyak 700 orang personel disiagakan bersama dengan berbagai unsur pengamanan lainnya untuk mengamankan kegiatan pertemuan G20 Rel
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Personel kepolisian mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Puri Agung IX-2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (1/11/2022). Sebanyak 700 orang personel disiagakan bersama dengan berbagai unsur pengamanan lainnya untuk mengamankan kegiatan pertemuan G20 Religion Forum (R20) yang merupakan rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia di Bali.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, selain menyukseskan ajang G20, pemerintah juga mendorong konferensi yang bersifat people to people dalam ajang Music 20 (M20) dan Religious 20 (R20).

Hal ini disampaikan Erick dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Para Pemimpin Agama atau R20 Indonesia 2022 di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Bali. 

"Ini tidak lain ini menjadi bagian besar agenda Indonesia yang ingin memastikan G20 tidak hanya bicara antara pemerintah dan pemerintah, tapi juga melibatkan people to people atau masyarakat ke masyarakat," ujar Erick dalam siaran pers, Rabu (2/11).

Erick mengatakan M20 dan R20 menjadi hal baru dalam penyelenggaraan KTT G20. Erick mengungkapkan, R20 dan M20 menawarkan hal berbeda dibanding KTT G20 sebelumnya, dan hal ini akan terus didorong untuk digelar.

“Dengan hadirnya dua event tersebut, ajang M20 dan R20 juga akan terus didorong untuk digelar di negara lain,” ujarnya.

Erick mengatakan, BUMN mendapat tugas besar dalam menyukseskan dua event besar tersebut dalam rangkaian KTT G20. Ajang tersebut cukup penting bagi Indonesia yang mendukung asas kerakyatan.

"Ini supaya ada kontinuitas, jangan G20 seperti menara gading, tapi tidak memberikan keputusan-keputusan kepada rakyat. Justru ini yang kita coba turunkan, bagaimana di Indonesia beda, bahwa people to people movement menjadi penting, itu kenapa ada M20 dan R20," ucap Erick.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan, R20 juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi rumah bagi keberagamaan dan contoh dalam penerapan toleransi. 

Dia menegaskan, ajang ini juga dapat menjadi momentum dalam menyelesaikan sejumlah persoalan yang tengah terjadi saat ini, baik dari geopolitik hingga perekonomian yang penuh ketidakpastian.

“Kami sejak awal berkomitmen berkolaborasi dengan para tokoh agama dalam pemulihan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Peran para tokoh agama tidak bisa diabaikan. Saat pandemi, para tokoh agama banyak membantu pemerintah dan masyarakat dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan hingga program vaksinasi," katanya.

Erick mengatakan, dukungan yang ditunjukkan para tokoh agama menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. Dia berharap ajang ini dapat semakin memperkokoh silaturahmi para tokoh agama di berbagai dunia. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...