Tanoto Foundation dan UNICEF Kerja Sama Turunkan Stunting di Indonesia

Kerja sama Tanoto - UNICEF berfokus kepada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.
Image title
30 November 2022, 14:39
Kerja sama Tanoto - UNICEF berfokus kepada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.
Tanoto Foundation - UNICEF
Kerja sama ini berfokus pada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif.

Tanoto Foundation berkomitmen membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia melalui kerja sama dengan UNICEF Indonesia dalam program empat tahun bertema “Unlocking Future Potential with Nutrition: Towards Zero Stunting in Indonesia”.

Kerja sama yang telah terjalin sejak 2021 ini terbagi menjadi dua fase, dan diarahkan untuk mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting pada anak dengan berfokus pada promosi perubahan perilaku terkait pemenuhan gizi yang positif. 

Pada fase I di tahun 2021, kerja sama ini menghasilkan pedoman operasional untuk Pemerintah Provinsi mendampingi, memantau, dan mengevaluasi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menjalankan program Komunikasi Perubahan Perilaku Sosial (KPP) atau Social Behavior Change Communication (SBCC).

Menyusul hasil dari fase I, Tanoto Foundation dan UNICEF melanjutkan kerja sama ke fase II yaitu pendampingan KPP kepada Provinsi Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, yang kemudian diimplementasikan di Kabupaten/Kota di kedua Provinsi tersebut. Program ini direncanakan dilakukan pada 2022 hingga 2025. Total komitmen Tanoto Foundation pada fase I dan II ini adalah sebesar 33,5 miliar rupiah.

CEO Global Tanoto Foundation, Dr. J. Satrijo Tanudjojo,  optimis bahwa kerja sama  dengan UNICEF Indonesia dapat memberikan dampak yang signifikan untuk menekan prevalensi stunting di Indonesia.

“Kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Tanoto Foundation untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dibutuhkan partisipasi lebih banyak pihak dan kerja keras bersama untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting ke angka 14 persen di tahun 2024,” ujar Satrijo.

Sasaran dari program di fase kedua ini adalah lebih dari 10.000 petugas kesehatan untuk diberikan pelatihan mengenai intervensi KPP untuk pencegahan stunting dan 4,5 juta orang termasuk pengasuh anak dan ibu hamil dan menyusui untuk menerima kampanye KPP itu sendiri, yang semuanya berada di Provinsi Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

“Kami meyakini bahwa perubahan perilaku adalah kunci dalam upaya pencegahan stunting. Penyampaian informasi atau pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi, serta pemilihan media dan metode yang tepat sesuai sasaran, diharapkan dapat mempercepat penanganan dan penurunan stunting,” kata Satrijo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...