Pemuda Tergerak Berwirausaha berkat Kartu Prakerja
“Pada aspek perencanaan, Kartu Prakerja menyediakan pelatihan untuk memulai bisnis, contohnya melalui pelatihan ‘Belajar Bisnis untuk Menjadi Pengusaha Online’,” kata Denni dalam keterangannya.
Catatan saja, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja merilis laporan Survei Evaluasi Kartu Prakerja per 2021. Dalam laporan tersebut, terlihat 94 persen responden survei menganggap Kartu Prakerja memberi keterampilan baru, dan 93 persen responden merasa Kartu Prakerja meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan soft skill mereka.
Peningkatan keterampilan yang didapat dari program tersebut membuat 27 persen peserta Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur, mendapat pekerjaan di berbagai bidang, maupun berwirausaha.
Kartu Prakerja merupakan salah satu program yang diluncurkan pemerintah pada masa pandemi Covid-19. Sejak dibuka pada 11 April 2020 sampai 1 Desember 2022, tercatat ada 16,42 juta peserta penerima dari 514 kabupaten/kota. Per tahun ini, tercatat ada 47 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja.
Sejauh ini, pemerintah telah menambah daftar peserta yang bisa mengikuti Program Kartu Prakerja. Hal ini diatur dalam Perpres No. 76/2020 tentang Perubahan Perpres No. 36/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.
Pada dasarnya, Kartu Prakerja tidak hanya diberikan kepada pencari kerja, ataupun pekerja yang mengalami PHK. Peningkatan kompetensi kerja ini termasuk untuk pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, pekerja yang dirumahkan, dan pekerja bukan penerima upah yang termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Seiring pergantian tahun, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang semakin landai, pemerintah memastikan Kartu Prakerja akan berlanjut ke 2023. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan, akan dilakukan penyesuaian dari skema semi bantuan sosial (bansos) seperti pada tahun-tahun sebelumnya, menjadi skema normal pada tahun depan.
Dalam skema normal, Kartu Prakerja akan lebih fokus pada pelatihan, bukan lagi semibansos seperti selama pandemi Covid-19. Program ini bakal semakin fokus memberikan bantuan peningkatan keterampilan dan produktivitas angkatan kerja melalui mode pelatihan luring, daring, maupun hybrid.
Mengutip laman Ekon.go.id, terkait pelaksanaan skema normal Kartu Prakerja pada 2023, pemerintah akan menyesuaikan besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu. Perinciannya yakni bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pascapelatihan Rp 600 ribu yang akan diberikan satu kali, serta insentif survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survei.