Bukan Promo, Ini yang Mendorong Transaksi GoFood Moncer
Riset terbaru Momentum Works menunjukkan bahwa pertumbuhan transaksi pesan-antar makanan di Asia Tenggara pada 2022 tumbuh sebesar 5%. Capaian tersebut jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 30% akibat pelonggaran pembatasan mobilitas pandemi Covid-19.
Meski demikian, kinerja online food delivery (OFD) Gojek, bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk terlihat moncer. Nilai transaksi GoFood berhasil tumbuh lebih dari dua kali lipat lebih tinggi dari rata-rata industri pesan-antar makanan di Asia Tenggara tahun 2022.
Pencapaian positif GoFood di tahun 2022 disokong peningkatan proporsi pelanggan setia alias pelanggan yang pesanannya di atas nilai transaksi rata-rata pelanggan lainnya. Di Indonesia, pelanggan setia GoFood naik menjadi 52% dari total jumlah pelanggan GoFood tahun 2021. Sedangkan bisnis GoFood di Vietnam pada 2022 meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2021.
Director sekaligus Head of Food and Indonesia Sales & Ops PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, setiap inovasi di GoFood berfokus untuk mengembangkan solusi produk agar pelanggan semakin setia. Sebab, lanjutnya, pelanggan memiliki keinginan dan perilaku konsumsi makanan yang berbeda-beda.
“Dengan berbekal pengalaman kami selama delapan tahun menjadi ahli di pasar OFD, kami menganalisis dan memanfaatkan data untuk memetakan kebutuhan setiap pelanggan atau personalisasi agar dapat menghadirkan pilihan yang tepat supaya konsumen semakin loyal terhadap layanan kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1).
Menurutnya, GoFood juga mampu mengembangkan solusi bagi mitra usaha kuliner agar dapat menargetkan bisnis mereka ke segmen pelanggan yang sesuai dengan lebih efektif.
“Secara bersamaan, kami juga membantu mitra usaha kuliner GoFood meningkatkan keahlian mengelola bisnis secara berkelanjutan agar basis pelanggan setia di GoFood dapat tumbuh dan mendukung bisnis yang sehat tanpa ketergantungan pada promosi,” kata Catherine.
Ada tiga strategi utama yang diambil GoFood menuju pertumbuhan yang sehat untuk mempercepat profitabilitas. Strategi pertama ialah dengan memperkuat brand GoFood sebagai layanan pesan-antar makanan daring yang memberikan pengalaman kuliner paling menyenangkan dengan rekomendasi tepat berbasis teknologi pencarian.
Teknologi tersebut mampu merekomendasikan menu makanan dan pilihan resto yang sesuai dengan selera, histori dan budget masing-masing pelanggan.
Strategi kedua adalah dengan mengembangkan teknologi machine learning untuk alokasi promo yang lebih efektif kepada segmen yang berpotensi menjadi pelanggan setia.
Strategi terakhir adalah dengan meningkatkan efisiensi dari promosi yang dilakukan secara mandiri oleh mitra usaha GoFood (merchant-funded promo) sehingga membantu meningkatkan pendapatan mitra usaha sekaligus menekan biaya pemasaran mereka.
Sepanjang 2022 lalu, GoFood juga menjalankan berbagai inisiatif yang menghadirkan solusi atas kebutuhan pelanggan serta mendukung pertumbuhan bisnis. Beberapa diantaranya adalah peluncuran Mode Hemat yang hadir untuk memberikan opsi biaya ongkir yang lebih terjangkau untuk menjaga daya beli pelanggan.
Selain itu ada paket berlangganan GoFood PLUS yang terus memperoleh antusiasme tinggi dari masyarakat dan mencatat kenaikan jumlah paket pelanggan sebanyak 60% dibandingkan tahun 2021.
GoFood pun menjaga keberlangsungan ekosistem agar para mitra usaha kuliner dapat terus mengembangkan bisnisnya, termasuk melalui Dapur Bersama, layanan cloud kitchen untuk mendorong ekspansi mitra usaha, dan mendekatkan pelanggan dengan kuliner favorit mereka.
Layanan pesan-antar makanan dari Gojek ini pun kembali mendobrak tren di tahun 2022. Di tengah maraknya penutupan layanan cloud kitchen di tahun lalu, jumlah Dapur Bersama GoFood justru meningkat 170% dibanding tahun 2021 menjadi 73 lokasi yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia. Sementara itu, jumlah mitra usaha kuliner GoFood di Indonesia meningkat 45% di 2022 dibanding setahun sebelumnya.
