Nestle dan Qyos Rilis Studi Pasar untuk Kemasan Isi Ulang Kedua

Melalui mesin isi ulang Nestle x Qyos yang akan berlangsung selama 4-6 bulan.
Image title
Oleh Riri
10 Maret 2023, 17:39
Nestle Indonesia
Nestle

Nestle Indonesia dan Nestle R&D Singapura merilis studi pasar kemasan isi ulang kedua lbersama Qyos. Studi ini bertujuan untuk menghadirkan teknologi mesin isi ulang dalam rangka memenuhi komitmen kemasan berkelanjutan.

Kemasan yang dimaksud adalah mengurangi sepertiga penggunaan plastik resin baru, memastikan lebih dari 95% kemasan dapat didaur ulang pada 2025, serta menargetkan 100% kemasan dapat didaur ulang atau diguna ulang.

Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Samer Chedid mengungkap komitmen meningkatkan kualitas hidup setiap individu dengan memanfaatkan potensi makanan sekarang dan di masa depan. "Kami sedang dalam perjalanan mencapai net-zero emission untuk membantu melindungi, memperbaiki, dan memperbaharui bumi bagi generasi mendatang.”

Qyos (bagian dari venture-builder Enviu Indonesia) adalah startup penyedia stasiun refill otomatis untuk produk rumah tangga yang ditempatkan di toko-toko di area tinggal masyarakat. Sebelumnya, Nestle telah melakukan studi kemasan isi ulang pertama pada 2021 bersama Siklus Indonesia dalam pendistribusian produk di daerah perumahan.

Mesin isi ulang Nestle x Qyos ini dapat menjadi alternatif bagi para konsumen untuk membeli produk Nestle, yaitu Milo dan Koko Krunch. Konsumen dapat membawa wadah sendiri yang kedap udara, bersih, kering, tidak berbau, dan tidak pernah digunakan sebagai kemasan non makanan/minuman, atau dapat membeli wadah makanan yang tersedia di lokasi. 

Studi pasar kemasan isi ulang kedua ini akan berlangsung selama 4-6 bulan yang menyediakan Milo dan Koko Krunch dengan varian gramasi 100 g–1 kg untuk produk Milo, dan 50 g–350 g untuk produk Koko Krunch. 

Mesin isi ulang Nestle x Qyos akan ditempatkan di dua lokasi ritel, di antaranya Naga Swalayan Simatupang, Jakarta Selatan dan Farmers Market Summarecon Mall Serpong, Tangerang, dan aktif beroperasi pada 15 Maret 2023.

Kolaborasi Nestle dan Qyos adalah upaya mendukung Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.75 tahun 2019 mengenai peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada 2029. 

Sinta Saptarina Soemiarno, Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Pengurangan Sampah mengatakan perlu kolaborasi lintas sektor untuk menjaga keberlangsungan kehidupan lingkungan Indonesia. 

“Kami mengapresiasi komitmen PT Nestle Indonesia dalam mewujudkan pengembangan kemasan yang berkelanjutan untuk mendukung upaya pemerintah melalui kolaborasi bersama Qyos dengan menghadirkan teknologi mesin isi ulang produk,” katanya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...