Erick Thohir Siap Setor Dividen BUMN Rp 80,2 Triliun Tahun 2023

Erick Thohir menyebutkan peran penting BUMN dalam kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Uji Sukma Medianti
3 Mei 2023, 17:33
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada Peringatan 25 Tahun Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (13/4/2023). Menteri BUMN mengatakan terdapat empat transformasi yang didorong pada peringatan 25 tahun Kementerian BUMN yakni transformasi co
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada Peringatan 25 Tahun Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (13/4/2023). Menteri BUMN mengatakan terdapat empat transformasi yang didorong pada peringatan 25 tahun Kementerian BUMN yakni transformasi core value, infrastruktur, regulasi, dan kesejahteraan para pegawai.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan membagikan dividen BUMN kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun untuk tahun 2023.

Dividen merupakan bagian dari laba atau pendapatan suatu perusahaan yang besarannya telah ditetapkan oleh direksi dan juga disahkan dalam rapat para pemegang saham yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham.

"Tahun ini kita akan berikan dividen terbesar sepanjang sejarah BUMN kepada negara Rp 80,2 triliun," ujar Erick Thohir, dilansir dari Antara, Rabu (3/5).

Selain pajak, BUMN menyumbangkan dividen kepada negara sebagai pemilik saham mayoritas. Menurut Erick, selain sebagai penghasilan usaha, dividen juga dapat mendorong program-program kerakyatan pemerintah.

"(Dividen) untuk apa? Untuk program-program yang mendorong daripada program kerakyatan dari pemerintah seperti bantuan sosial dan sebagainya," terangnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun (unaudited) pada 2022.

Dengan demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memperkirakan peningkatan aset dari Rp 8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada 2022.

Kemudian diperkirakan juga peningkatan ekuitas dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) pada 2022. Erick juga memperkirakan kenaikan pendapatan dari Rp 2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp 2.613 triliun (unaudited) pada 2022.

Dia menyebutkan peran penting BUMN dalam kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Erick juga mengatakan, hal yang sangat menggembirakan adalah transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 - 75 persen, yang berarti tinggal 25 persen lagi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...