Pelaku UMKM Dinilai Perlu Jalankan Bisnis Berkelanjutan
Mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menjalankan bisnis secara lebih berkelanjutan dinilai penting sebagai landasan perekonomian Indonesia.
Annette Aprilana, Sustainability & ESG Lead Grup Modalku mengatakan keberlanjutan dapat menjadi konsep yang mudah dijangkau oleh UMKM. Ini bisa dimulai dengan memperkenalkan UMKM terkait praktik berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial sebagai fondasi dalam menjalankan bisnis secara bertanggung jawab.
"Sebagai platform pendanaan digital yang memberikan dampak kepada UMKM, Grup Modalku berupaya untuk meningkatkan kesadaran UMKM terkait hal ini untuk mendukung perjalanan keberlanjutan mereka," katanya dalam acara talk show bertajuk 'UMKM: Drivers & Barriers in adopting sustainable practices’ yang digelar ECO-S Climate Tech Hub.
Talk show yang digelar di ECO-S Coworking & Office Space ini berfokus kepada peran UMKM yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor UMKM memberikan 99% dari total unit usaha di dalam negeri. Kontribusinya mencapai 60,5% dari total PDB nasional dan 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Dalam sesi panel diskusi para pembicara dan peserta mendiskusikan tentang peran lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang perlu diperhatikan secara paralel terlepas dari ukuran perusahaan. Hal ini karena pada akhirnya semua faktor tersebut akan mempengaruhi produktivitas, efisiensi dan profitabilitas sebuah perusahaan.
Selain itu para pembicara juga memberikan tips kepada para UMKM tentang cara beralih ke praktik berkelanjutan dan faktor apa saja yang harus diperhatikan seperti prioritas alokasi sumber daya dan keuangan.
Acara ini turut menghadirkan presentasi tentang program Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2023. Ini merupakan platform inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia pada tahun ini yang diselenggarakan oleh East Ventures dan Temasek Foundation.
Kompetisi ini memberikan peluang bagi inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan mereka dalam mengatasi tantangan ekologis dan mengurangi dampak perubahan iklim, serta mendapatkan total grant funding senilai Rp 10 miliar. Pendaftaran sedang berlangsung, dan akan ditutup pada 26 Mei 2023. Para inovator dapat mengunjungi www.climateimpactinnovations.com untuk informasi lebih lanjut.
“Keberlanjutan mempunyai agenda yang sangat luas dan membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan untuk meraih skalabilitas. Oleh karena itu kami berharap ECO-S dapat menjadi bridging platform bagi semua orang untuk berkumpul, berdiskusi dan bertukar solusi.” ujar Cynthia Handriani Wijaya, Founder ECO-S dan Chief Corporate Officer Daya Selaras Group.
Acara ini didukung oleh Paxel Indonesia, Modalku, Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2023 yang dihadirkan oleh East Ventures dan Temasek Foundation, Daya Selaras Group dan Ecoxyztem.
Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, dimana penerima dana (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 Miliar yang didanai oleh pemberi dana platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi pendanaan bersama).
Fasilitas pendanaan yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik UMKM, seperti produk Invoice Financing dan Term Loan. Tambahan modal usaha tersebut dapat digunakan untuk memutarkan berbagai keperluan bisnis, seperti memperlancar arus kas, meningkatkan kapasitas produksi, menambah stok, hingga melakukan ekspansi usaha.
Paxel adalah jasa pengiriman berbasis teknologi yang berkomitmen untuk menyelesaikan tantangan pengiriman jarak jauh di Indonesia. Faktor utama dalam e-commerce yang perlu diperhatikan adalah kenaikan sampah kemasan terutama sampah plastik. Dalam hal ini UMKM mempunyai peran utama untuk menggunakan kembali atau mendaur ulang kemasan.