Berdayakan Ribuan Lansia, Grup MIND ID PTBA Raih Anugerah CSR 2023

Sukses memberdayakan 1.127 lansia dalam produksi tusuk sate, Bambu for Live Grup MIND ID PTBA meraih Anugerah CSR 2023 Republika untuk kategori sosial.
Umar Qadafi
Oleh Umar Qadafi - Tim Publikasi Katadata
1 November 2023, 07:43
Para lansia yang diberdayakan oleh Grup MIND ID PTBA tampak khidmat melakukan aktivitas menyulap bambu menjadi tusuk sate.
Dok. Grup MIND ID PTBA
Para lansia yang diberdayakan oleh Grup MIND ID PTBA tampak khidmat melakukan aktivitas menyulap bambu menjadi tusuk sate.

Tiga orang lansia tampak khidmat melakukan aktivitas menyulap bambu menjadi tusuk sate. Ketiganya duduk berbaris di balik meja kerja, satu di antara para lansia itu terlihat bertugas membelah batang bambu yang sudah dipotong berukuran sekitar 30 cm. Sementara lansia lainnya tampak fokus menyerut belahan bambu menjadi tusuk sate.

Aktivitas tersebut rutin dilakukan kelompok lansia di Desa Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, yang merupakan binaan anggota Grup MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk., (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan.

Ternyata kehadiran pohon bambu tersebut mampu menyerap emisi karbon dioksida (CO2) mencapai 3.509 ton COe per tahun.

Menggandeng Paguyuban Krajan, produksi tusuk sate tersebut sudah dimulai sejak 2018 silam. Selain digawangi lansia, produksi tusuk sate tersebut melibatkan kelompok rentan lainnya, seperti penyandang disabilitas, janda, dan rumah tangga miskin.

Kini sudah ada 26 kelompok produksi tusuk sate dengan anggota ribuan lansia. Melalui pemberdayaan tersebut, para anggota kelompok berhasil mendapatkan penghasilan Rp1,2 juta per bulan.

Kepala Asosiasi Paguyuban Krajan, Samadi (49) mengatakan pemberdayaan produksi tusuk sate tersebut membantu mengatasi masalah pengangguran di Desa Sidomulyo.

“Produksi tusuk sate dapat mencapai lima kilogram per orang setiap hari dengan rata-rata harga Rp8 ribu per kg, sehingga anggota kelompok mendapat pendapatan Rp1,2 juta per bulan. Ini hanya pekerjaan paruh waktu dan bisa dikerjakan di waktu luang,” ujar Sumadi.

Program pemberdayaan produksi tusuk sate diawali karena adanya peluang sekaligus keresahan dalam mengatasi masalah perekonomian kelompok lansia di Desa Sidomulyo.

Peluang terkait penjualan tusuk sate juga terbilang sangat menjanjikan, di mana selama ini Indonesia masih ketergantungan pada tusuk sate impor.

Alhasil, dengan adanya dukungan penuh dari PTBA, produksi tusuk sate yang dilakukan kelompok lansia akhirnya bisa terus berkembang dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Sangat miris setiap bulannya kita harus mengimpor 4 kontainer yang masing-masing berisi 27 ton tusuk sate untuk kebutuhan Jakarta dan Surabaya. Untuk memenuhi target produksi dalam negeri, pada tahun 2022 kita telah memberdayakan seribu warga lanjut usia. Jika setiap orang bisa memproduksi 5 kg tusuk sate. Maka per hari menjadi 5 ton, berarti kebutuhan dalam negeri bisa tercukupi,” katanya.

“Kami menilai Bukit Asam Pelabuhan Tarahan sebagai orang tua yang telah mewujudkan impian kami dengan meningkatkan pendapatan kelompok rentan, menyiapkan bengkel mandiri dan pasar induk,” imbuhnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...