Sentuhan BRI dalam Menghidupkan Kopi Akar Wangi dari Garut

Dukungan dan pendampingan BRI mendorong klaster usaha Kopi Akar Wangi dari Desa Sukalaksana, Garut, semakin berkembang.
Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
19 November 2023, 18:51
Masyarakat Kampung Waluran Tonggoh, Desa Sukalaksana, Kec. Samarang, Kab. Garut mengombinasikan \kopi dan akar wangi menjadi produk minuman dengan citarasa yang khas. BRI berperan mendorong pengembangan klaster usaha Kopi Akar Wangi.\
BRI
Masyarakat Kampung Waluran Tonggoh, Desa Sukalaksana, Kec. Samarang, Kab. Garut mengombinasikan \kopi dan akar wangi menjadi produk minuman dengan citarasa yang khas. BRI berperan mendorong pengembangan klaster usaha Kopi Akar Wangi.\

Sementara itu, pengolahan akar wangi juga dilakukan dengan cara yang hampir sama. Akar wangi yang panen sekitar 10-12 bulan sekali diambil akarnya, lalu dicuci sampai bersih dan dijemur. Setelah itu, proses grinder pun dilakukan untuk menjadikannya serbuk sehingga bisa dicampurkan dengan bubuk kopi.

Seluruh proses pembuatan kopi akar wangi ini dilakukan di sebuah greenhouse yang lokasinya berada di dekat desa wisata.

“Lokasi ini memang sengaja kita pilih biar ada pemasukan. Jadi kalau berkunjung ke desa wisata itu bisa juga melihat proses pembuatan kopi akar wangi mulai dari penjemuran, hulu sampai hilir bisa. Buat minuman di desa wisata itu sendiri juga kita diwajibkan menggunakan kopi akar wangi,” jelas Adi. 

Produk yang dihasilkan oleh Klaster Usaha Kopi Akar Wangi ini dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). “Kalau ada kegiatan di BUMDES, produk kita juga bisa jadi oleh-oleh atau suvenir,” imbuhnya. 

Dukungan dan Pendampingan BRI Dorong Klaster Semakin Berkembang

Adi menceritakan besarnya peranan BRI dalam mendorong Klaster Usaha Kopi Akar Wangi membuat usahanya semakin berkembang hingga saat ini. 

Semua berawal saat Desa Sukalaksana mengikuti program Desa BRILian. Saat itu bisa masuk nominasi hingga menjadi juara yang membuatnya kemudian menjadi desa binaan BRI. Dari situ, peluang pemberdayaan masyarakat pun semakin terbuka lebar. 

“Kalau bentuk dukungan dari BRI berupa sarana dan prasarana dalam menjalankan Klaster Usaha Kopi Akar Wangi ini. Kita mendapatkan bantuan greenhouse hingga alat-alat dari hulu sampai hilir. Dari mulai hulu itu misalnya alat-alat dari proses panen, alat pengolahan, hingga pengemasan di hilirnya, semuanya adalah bantuan dari BRI,” ungkap Adi. 

Selain sarana dan prasarana, mereka juga mendapatkan pelatihan serta pendampingan terkait dengan pengelolaan hingga pemasaran agar bisa menjadi klaster usaha yang mandiri. 

“Kami juga sudah memiliki outlet coffee shop modern di Rest Area Parabon. Kalau dulu kita cuma bisa menjual, sekarang kita sudah punya hilirnya, sudah punya alat-alatnya, jadi kita buat coffee shop juga,” terangnya. 

Selain itu, jika ada kegiatan yang digelar oleh BRI, Klaster Kopi Akar Wangi juga selalu diundang dan ditampilkan sebagai produk binaan BRI. Hal ini juga menjadi upaya memperkenalkan klaster usaha tersebut ke masyarakat yang lebih luas. 

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa program Klaster Usaha ‘Klasterku Hidupku’  menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. 

Lewat berbagai kegiatan pendampingan tersebut, pelaku UMKM bisa mendapatkan kesempatan mengembangkan produknya. 

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” pungkasnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...