Program TJSL PLN Fokus pada Penurunan Angka Tengkes
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus merealisasikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bidang kesehatan. Salah satu fokus program ini adalah penurunan angka tengkes. Program ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi kesehatan, pemberian makanan bernutrisi, serta pemberdayaan komunitas.
PLN memiliki dua program intervensi, yakni program jangka pendek dan jangka panjang. Pada program jangka pendek, kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi tentang gizi, penyediaan makanan tambahan (PMT), serta peningkatan sarana mandi-cuci-kakus (MCK) dan air bersih.
PLN telah melakukan sosialisasi dan edukasi kesehatan ibu dan anak yang diikuti lebih dari 2.300 orang. Perseroan juga memberikan bantuan sarana air bersih untuk minum sebanyak 316 unit dan sarana sanitasi sebanyak 146 unit. Selain itu, lebih dari 7.900 anak asuh yang mengalami tengkes telah menerima PMT.
Sementara, untuk jangka panjang, PLN memberdayakan masyarakat untuk mengelola bahan makanan bergizi. Kegiatan ini merupakan kelanjutan skema siklus penurunan tengkes di 11 lokasi di Tanah Air.
Masyarakat diajak untuk membudidayakan ikan dan tanaman, membuat kelompok ternak, hingga mendirikan warung binaan kelompok desa yang menyediakan kebutuhan pangan sehari-hari.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, pihaknya akan terus melanjutkan program TJSL untuk meningkatkan laju perekonomian dan menjaga kualitas kesehatan masyarakat. Hal ini sekaligus menjadi katalis penciptaan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
“Sehingga, lewat program TJSL PLN bisa memberikan multiplier effect bagi bangsa dan negara,” ujar Gregorius dalam siaran pers, dikutip Senin (27/11).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, sebagai badan usaha milik negara, PLN berupaya melaksanakan program TJSL yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat.
“Tidak hanya menghadirkan listrik andal, kami juga berkomitmen hadir untuk masyarakat dan lingkungan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals,” katanya.
