Lahan Timbunan Sampah Disulap Jadi Urban Farming 'BRInita'

Program BRInita (Bertani di Kota) atau urban farming merupakan salah satu wujud nyata dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung perbaikan ekosistem lingkungan yang digagas oleh Bank BRI.
Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
3 Desember 2023, 19:06
Program BRInita (Bertani di Kota) merupakan salah satu wujud nyata dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung perbaikan ekosistem lingkungan yang digagas oleh Bank BRI.\
BRI
Program BRInita (Bertani di Kota) merupakan salah satu wujud nyata dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung perbaikan ekosistem lingkungan yang digagas oleh Bank BRI.\

Komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan terus ditunjukkan BRI dengan menyalurkan program-program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan. 

Program BRInita (Bertani di Kota) merupakan salah satu wujud nyata dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung perbaikan ekosistem lingkungan.

Program yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia ini mengusung konsep bertani yang memanfaatkan lahan minim di wilayah padat pemukiman atau perkotaan. Salah satunya di Kelurahan Tuminting, Kecamatan Tuminting, Kota Manado. 

Ketua Lingkungan 4, Kelurahan Tuminting Max Pagamus, mengatakan lahan yang dimanfaatkan tersebut sebelumnya merupakan lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga. 

Lantaran mengganggu lingkungan dari sisi kebersihan dan keindahannya, lahan tersebut pun dimanfaatkan untuk dijadikan tempat bercocok tanam atau urban farming

"Dulunya tempat ini adalah lahan timbun, tempat masyarakat membuang sampah. Lalu sekarang dibangun menjadi tempat pembibitan," ujar Max, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12).

Lebih lanjut, Max menjelaskan kalau Lahan Ekosistem Urban Farming yang ada di Kelurahan Tuminting tersebut saat ini pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat setempat.

"Jadi memang lahan ini ada karena dikelola oleh masyarakat. Tujuan pembangunan tempat ini agar masyarakat dapat menjalankan kegiatan bercocok tanam yang hasilnya nanti dapat disalurkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," kata Max. 

Di lahan berukuran 10x30 meter di Tuminting Lingkungan IV tersebut, masyarakat membudidayakan tanaman hortikultura, seperti cabe rawit (rica), cabe merah keriting, tomat, hingga beraneka ragam sayuran diantaranya terong, timun, labu, dan pakcoy. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...